Kamis, 24 Januari 2013

Dyslexia


Untuk keberapa kalinya saya menonton film ini, untuk tahun ini, ini yang pertama.. kangen dengan daya imajinasi isan dan tentunya kejeniusan serta perhatian gurunya.. wuahhh... nonton Taare zamen par lagi.. saya pernah menulis tentang film ini tapi cuma sekilas aza sebagai pengantar cerita saya tentang anak-anak di panti asuhan. Setiap nonton film ini selalu ada sesi yang membuat saya terharu dan menangis.. membangkitkan mimpi-mimpi kembali tentang anak yang membutuhkan bantuan dari banyak sisi dan dimensi.. anak-anak yang berharga tapi dibuat seperti tak berharga, yang membutuhkan kasih sayang dan lainnya.. wuahhh sebuah PR besar karena anak yang terlahir sekarang adalah suatu masyarakat yang membangun di masa depan.


Kali ini, saya tidak akan bercerita panjang lebar tentang film tersebut nanti nonton sendiri saja ya... Kali ini saya akan bercerita tentang gangguan yang dialami isan.. gangguan yang juga dialami oleh beberapa tokoh yang melambung namanya hingga mendunia, salah satunya asalah Albert Einstein. Ya, dia dengan kekurangan dibilang bodoh, tak mengerti bahkan sering di cemooh tapi suatu titik ia menemukan teori relativitas menyebabkannya mendunia... ahhh, harus kita sadari bahwa setiap manusia memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Bahkan orang yang dikatakan cacat secara fisik maupun mental pasti ada kebaikan yang bisa digali dalam dirinya. bagaimana kita sebagai orang yang paham tapi hanya melihat sisi buruknya saja tapi terus menemukan potensi apa yang dapat dikembangkan pada dirinya.. sudah panjang X lebar ya tulisan saya.. gangguan yang dialami isan dan Albert Einstein adalah Dyslexia ... okeh, kita bahas lebih jauh ya...

Menurut U.S National Institutes of Healty, Dyslexia adalah ketidakmampuan belajar yang dapat menganggu kemampuan seseorang dalam membaca, menulis, mengeja per kata bahkan berbicara. Tingkat dyslexia yang dialami seseorang bervariasi, mulai dari yang ringan sampai yang berat.Dyslexia terjadi bukan karena ada gangguan dari penglihatan atau pendengaran tapi disebabkan otak mengalami gangguan untuk mengartikan gambar yang diterima oleh mata dan telinga menjadi bahasa yang dimengerti.

Pada orang yang mengalami dyslexia kata-kata yang sedang sederhana sulit untuk dipahami dan dimengerti. kata yang ada biasanya bercampur dan keliru bila dibaca. misalnya yang terjadi pada isan dia ingin menulis "sir" tapi menjadi "ris" atau kalau indonesianya "nakal" menjadi "kanal" dan huruf menjadi satu seperti tidak ada spasi. Bagi yang mengalami dyslexia sulit untuk mengingat akan informasi yang mereka baca, jauh lebih mudah bila informasi tersebut dibacakan dan didengar oleh mereka.

Apa sih penyebab dyslexia?ada beberapa penyebab dyslexia yang dapat mempengaruhi kemampuan membaca dan mengeja.. penyebabnya antara lain..
1. Trauma dyslexia, hal ini terjadi karena ada luka atau trauma pada otak yang mengontrol cara membaca dan menulis
2. Dyslexia Primer, hal ini terjadi karena tidak berfungsinya otak kiri (cerebral cortex) dan tidak berubah hingga dewasa. orang yang mengalami dyslexia ini sampai dewasapun akan mengalami kesulitan dalam membaca dengan lancar. Dyslexia primer ini diturunkan secara genetik, lebih banyak dialami pria daripada perempuan.
3. Dyslexia sekunder, hal ini terjadi oleh pembentukan hormon yang kurang sempurna pada saat perkembangan awal janin. Dyslexia ini akan menghilang seiring dengan bertambahnya usia anak, serta lebih sering dialami anak laki-laki.

Setelah kita mengetahui apa penyebab dyslexia, kita harus tau tanda-tanda anak yang mengalami ini. Terutama orang tua dan guru.. aahhh, saya teringat pertemuan dengan gadis kecil beberapa tahun yang lalu saat saya sedang kkn.. ehmm, disebuah sekolah dasar.. ia kelas 3 SD dan duduk paling belakang.. saat disapa dia tidak menyahut sama sekali, kepalanya terus menunduk di meja... lalu teman didepannya mengatakan.. " dia tuh malu bu, ga bisa baca dan nulis..". ahh, karena keterbatasannya itu ia menjadi sosok anak pemurung dan pemalu. ada penyesalan dalam diri saya karena pada saat itu saya tak dapat berbuat apa-apa.. menjadi pelajaran yang luar biasa, saya harus berbuat sesuatu bila bertemu dengan anak-anak seperti itu.. Okeh, balik ke topik... berikut tanda-tanda anak yang mengalami dyslexia :

- Kesulitan mengasosiasikan (menghubungkan arti) suatu huruf dengan bunyinya
- Terbalik dengan huruf (dia jadi bia) atau kata (tik jadi kit)
- Kesulitan membaca kata tunggal
- Kesulitan mengeja kata tunggal
- Kesulitan mencatat huruf/kata dari papan tulis atau buku
- Kesulitan mengerti apa yang mereka dengar (auditory)
- Kesulitan mengatur tugas, material, dan waktu
- Kesulitan mengingat isi materi baru dan materi sejenisnya
- Kesulitan dengan tugas menulis
- Kesulitan pada kemampuan motorik halus (misalnya memegang alat tulis, mengancing baju)
- Tidak terkoordinasi
- Masalah perilaku dan/atau tidak suka membaca

Bila anak mengalami tanda-tanda tersebut belum tentu anak mengalami dyslexia karena ini hanya panduan umum saja, lebih baik tanya pada ahli bidang ini supaya lebih jelas lagi. Bila benar anak mengalami dyslexia ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantunya dalam belajar..

 1. Visual ( penglihatan)
Anak belajar paling baik dengan cara melihat informasi. Karena itu, cara mulai yang baik adalah dengan menggunakan kartu bergambar dengan kata-kata tertulis di bawahnya (flash card). Pilihlah kata-kata yang sesuai dengan level belajar anak. Selain itu, jika anak kesulitan dengan bunyi, tunjukkan di mana bunyi itu dibuat di dalam mulut secara umum.

Contoh : tunjukkan huruf /t/ pada kartu, lalu arahkan ke dalam mulut Anda. Buatlah bunyi /t/ dengan gerakan yang berlebihan. Biarkan anak meniru tindakan Anda sambil melihat ke dalam cermin. Tingkatkan dengan kombinasi suku kata 2 huruf (ta, ti) dan 3 huruf (tas, top), dengan cara menyuarakan dan menulis. Bantulah juga dalam hal kemampuan mengelompokkan dengan menggunakan gambar-gambar dan kata pada kalender harian. Ulanglah kalender ini setiap hari, lalu tandai tugas-tugas yang sudah selesai.

2. Auditori (pendengaran)
Anak-anak auditori belajar paling baik dengan cara mendengarkan apa yang diajarkan. Untuk anak yang kesulitan pada masalah bunyi, ajarkan sepasang kata singkat dan mintalah anak untuk mengatakan kata mana yang betul (tas/das). Juga, mintalah mereka menulis huruf, kata, atau kalimat sementara Anda mengucapkannya, untuk melatih kemampuan menulis. Bantulah juga dalam hal kemampuan mengelompokkan dengan memasang kalender “verbal” (diucapkan). Baca dengan keras kepada anak jadwal hariannya dan bantulah dia mengatur tugas, jadwal, dll.

3. Taktil (perabaan)
Anak-anak ini belajar paling baik dengan proses ‘menyentuh’. Ini adalah anak-anak yang biasa terlihat memisahkan bagian suatu benda dan kemudian menyatukannya kembali. Mereka belajar paling baik dengan melalui sentuhan, sehingga sangatlah penting untuk memasukkan gaya belajar ini ke dalam perintah-perintah Anda.

Contoh : Biarkan anak membuat bentuk huruf dari tanah liat, untuk membentuk kata singkat. Ulanglah bunyi dari tiap huruf sementara anak membuatnya. Selain itu, alat pengeja taktil juga penting untuk pembelajar type ini. Alat ini meliputi huruf-huruf bertekstur/guratan sehingga anak mendapat rabaan taktil sementara mengeja. Bantulah mengelompokkan dengan mengkombinasikan proses belajar visual dan taktil. Buat kalender dan tandai tiap tanggal penting dengan sticker timbul/bertekstur. Setiap hari, ulanglah kalender ini bersama anak dan buatlah ia menyentuh dan merasakan stiker tersebut. Kombinasi pembelajaran visual dan taktil akan membantu daya ingat.

Contoh-contoh di atas adalah saran untuk mengajar anak dyslexia dengan memfokus pada gaya belajar individual mereka. Ingatlah bahwa banyaknya waktu mengajar mereka secara individu dan identifikasi dini terhadap kesulitan belajar ini, akan membuat proses belajar lebih berhasil.

Mungkin, hanya sedikit yang bisa saya uraikan dari Dyslexia... anak-anak tersebut adalah anak yang pintar, cerdas tapi memang adanya butuh usaha yang lebih keras untuk melihat kilauan berliannya.. ahhh, pasti setiap orang tua menginginkan anaknya terlahir sempurna.. tidak ada orang tua yang ingin anaknya terlahir abnormal.. So, jagalah anugerah yang Allah berikan dan untuk beberapa kali saya mengingatkan terutama untuk diri saya sendiri yang suatu saat nanti menjadi ibu.. Jagalah semua aset yang ada dalam dirimu dan terus belajar dan belajar...

Cinta, bunda mencintaimu,,
hari ini, esok dan seterusnya...
dari kau belum tercipta..
cinta ini bersemi...
tulus tepat disini...
dihati Bunda..

#ditemani kicauan burung dan celotehan kecil sion diluar sana...

sumber :
http://medicastore.com
http://www.ubb.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar