Kamis, 28 Februari 2013

Dikunci

Dua hari ini, dimulai dari malam kamis lalu, kami tak bisa menikmati internet gratis lagi, wi-fi nya dah dikunci tak bisa diakses lagi. ehmmm, kalau kata abang "mungkin, sudah saatnya kita tak mengunakan internet dalam kondisi syubhat seperti kemaren". tumben tuh anak bijak haha, ehmmm aktivitas pagi hari yang sering dilalui dengan melakukan penyegaran lewat youtube tak bisa dilakukan, aktivitas nulis tiap hari diblog tak bisa dilalui. Mungkin Allah punya rencana yang berbeda.

Ehmmm, skripsi pa kabar? tulisanku yang terpenggal-penggal ? tengah hari nanti berbagi dengan teman-teman kimia dengan tema ala perempuan pastinya. semoga mereka bisa memetik hikmah dari semua yang dipaparkan.. dan hantarkan kami menjadi perempuan-perempuan peradaban.aamiin... Setiap mengisi kajian dimanapun itu, saya sering merasa malu.. karena pada hakekatnya, saat saya berbicara, saya sedang mencubit diri saya sendiri.

Allah bantu hamba,,, maafkan hamba,,,, dan genggam hamba...
lisanku hanya media
dan hidayah hanya milik Allah semata...

Untuk Ayah anak-anakku



Sebenarnya aku malu, menuliskan ini.. ada rona merah jambu bertahta dipipi, Saat  bait-bait tulisan ini mengalir dalam tuts-tuts keyboardku. Ehmmm, sebuah paragraf panjang yang kutulisnya, dengan tarikan nafas yang amat panjang. Tiba-tiba jantungku berdegup kencang tak semelodi dengan harmoni instrument ketika cinta bertasbih yang sengaja kuputar untuk mengharukan suasana agar ku bisa masuk dan meresapinya

Kumulai dengan keterbatasanku,

Apakabar pria peradabanku?

Kabar imanmu?

Ragamu?

Ilmumu?

Mimpi-mimpimu?

Semoga kau disana baik-baik saja, dengan berjuta doa kutaburkan disetiap waktu penghambaanku agar kau diberi kesehatan iman, fisik, dan segala terbaik untukmu. Aku disini baik-baik saja, sedang terseok-seok memperbaiki diri agar pantas mendampingimu.. Agar bidadari cemburu padaku, saat tanganmu mengenggam tanganku sebab ada kalimat syukur pada Allah karena kau dikaruniai istri soleha…

Cinta, tau kah kau bahwa terkadang rindu ini berlari-lari dihatiku, merindukan kau datang disini melabuhkanku pada untaian cinta yang sempurnakan penghambaan kita padaNya.  Tapi adakalanya aku takut, kadang tak sengaja ku teteskan airmata, saat melihat diri ini yang masih penuh kekurangan. Aku takut cinta, saat aku tak bisa membuatmu utuh atau bahkan aku jadi penghalang kau terbang tinggi menuju tangga kesuksesan.  Aku takut tak bisa jadi ibu terbaik untuk anak-anak kita. Semoga itu tak terjadi cinta atau itu hanya rasa takutku saja, karena akan ku kayuh dayung pelajaran penuh hikmah dari perempuan peradaban yang dampingi pria peradaban serta Bunda yang lahirkan anak-anak keemasan. Semoga aku bisa belajar karena hadirku dalam hidupmu bukan mematahkan impianmu tapi saling melejitkan diri menjadi manusia yang lebih bermanfaat.

Cinta, banyaklah kita belajar dari orang-orang terdahulu yang rumah tangganya dipuji-puji dalam surat cintaNya, meresapinya agar rumah tangga kita bercahaya serta lahir anak-anak peradaban yang bisa ukir cita dan perubahan. Seperti keluarga Ibrahim, bapaknya para nabi, keluarga Imran yang lahirkan perempuan mulia yang disebutkan Rasulullah Perempuan sempurna,Mariyam namanya, dan Terutama belajar dari keluarga Manusia terbaik didunia Rasul kita,Muhammad saw. Banyaklah kita belajar dari keluarga yang jadi sebuah peringatan, agar aku tak seperti istri-istri para nabi yang dibinasakan atau kah kau yang menjadi Fir’aun, karena aku berada di istana tapi rasanya seperti neraka.

Aku tak bisa berkata lagi, aku tersekat oleh bulir-bulir air mata yang bersiap tumpah dipipiku… Dalam penantianku ada sedikit pesan yang kutitipkan dalam perjalan  kita..

Belajarlah dalam kesabaran Ayub
Berjalanlah bersama keberanian Ibrahim
Bacalah semesta melalui kecerdasan Sulaiman
Taklukan angkuh dunia dengan ketangguhan Musa
Himpunlah semua kebijksanaan Yakub
Katakanlah kebenaran semerdu suara Daud
Kasihilah sesama sepenuh cinta Isa
Lalu masukilah kebeningan dirimu
Bersama ketakwaan Muhammad
(Fahd Djibran dalam Perjalanan Rasa)

Banyak yang bisa kita pelajari dari orang-orang terpilih ini cinta, tak hanya dirimu tapi juga aku.. Kapan ya, kita bisa bertemu? Bulan depan kah? Bulan-bulan depan lagi? Tahun depan? Atau tahun-tahun depan lagi? Semoga tak lama dan ku yakin pertemuan itu adalah sebaik-baiknya pertemuan. Karena Allah tau waktu yang terbaik untuk pertemuan kita,,, rajutkan mimpi dan asa menuju surga dan keridhoanNya.

“Menikah, bagi mereka semata karena keinginan untuk menyempurnakan perintah Allah saw, sebagai bagian dari tarbiyah yang mereka jalani. Tetapi, mungkin Allah memberi media tarbiyah yang lain untuk mereka. Saya kira, penantian pun menjadi bagian dari tarbiyah. Allah menguji kualitas iman mereka. Toh, kepasrahan akan berakhir dengan kebahagiaan meski tak dnikmatinya di dunia.” (Kusmarwanti dalam Catatan Seorang ukhti).

Jujur aku takut menuliskannya, tapi itu adalah bagian dari takdir dan tarbiyah. Dan akupun tak tau berujung seperti apakah aku nanti, apakah dipertemukanmu di dunia? Atau pertemuan yang hanya berlangsung disurgaNya? Tapi kuberharap dapat bergandengan tangan denganmu didunia dan surgaNya.

Kita kembali luruskan niat cinta, perbaikan yang kita lakukan saat ini tujuan utamanya bukan untuk mendapatkan pasangan yang terbaik tapi agar Allah lebih mencintai kita. Bukankah Allah adalah segala-galanya. Bahkan ku mencintaimu pun karenaNya.

(Untuk ayah anak-anakku, yang namanya tlah tertulis di Lauhul mahfudz untukku…)

Selasa, 26 Februari 2013

Rinai Maret \^_^/

Besok hari terakhir pada bulan penuh cinta, memasuki rinai maret yang akan jadi bulan penuh arti dalam hidupku. Semoga... aamiin,,, Menanggapi bulan ini dikatakan bulan penuh cinta, bagiku setiap bulan penuh cinta, cinta Allah yang tak pernah putus-putus menjelma menjadi nikmat, ujian yang terurai melalui semangat, gelora, air mata, pengorbanan, kasih sayang, impian.

Ada yang berkecambuk dalam hatiku, tentang skripsi ini data yang 2 minggu belum terolah dengan baik. Ya Rabb.. bantu hamba, beri kekuatan lebih agar hamba bisa menyelesaikannya targetnya bulan maret ini saya harus kolokium dan sidang. saya harus wisuda Mei ini... HARUS.

Kadang ada suatu masa, apakah saya bisa mengwujudkan mimpi-mimpi saya?  Allah bimbing hamba... bimbing hamba....  "...... bi a'yunina wa wahyina..."


Bunda Fana dan Keabadian

Sejak usia lima bulan, ocehan nadya makin banyak. Kebanyakan berbunyi "Na na na." Entah bagaimana mulanya, saya mulai membiasakan menyebut diri saya sebagai "Bunda Na" di hadapan Nadya. "Wah, apa maksudnya tuh, Bunda?" Tanya Faiz mengerinyitkan kening. "Bunda nggak sedang mencadelkan diri kan? Bundanya menjadi Bundana?" Tanya Faiz

Saya tersenyum, "Maksudnya, Bunda sebagai Bunda Na di depan Nadya," kata saya, mengedipkan mata. Sungguh, saya ingin tahu reaksi Faiz.
 

Betul saja!

"Nggak bisa begitu dong, Bunda," katanya serius,

"Lho Kenapa?"

"Anak Bunda kan ggak cuma Nadya..." rajuknya. "Aku sayang sekali sama Nadya. Tapi jangan begitu dong, Bunda....." ia menggamit lengan saya.

"Bunda Na kan bisa berarti singkatan "Bundanya anak-anak"? Goda saya

Faiz cemberut, "Lho, semua perempuan dipanggil Bunda kan memang karena ada anak-anaknya..."

"Terus Faiz maunya apa dong, sayang?"

Dia terdiam sesaat. Lalu mulutnya tersenyum dengan sangat lebar. "Aku Tahu!" serunya!" kalau berinteraksi dengan aku, Bunda akan menyebut diri Bunda sebagai Bunda Fa kalau sedang dengan Nadya ya Bunda Na!"

Kalau lagi sama Faiz dan Nadya?" Tanya saya

"Bunda Fana!" timpal Faiz

Saya tertawa. Faiz juga.

Tapi entah mengapa Faiz lantas terdiam. Betul-betul terdiam, hingga sepi melingkupi kami... "Lho, Kenapa?" Tanya saya. Ia mencium pipi saya. Matanya berkaca-kaca. "Fana, ketidakabadian"

Saya mengernyitkan dahi lagi. "Bunda fana, kita fana, Nak...."

"Dan ketika kita berangkat dari kefanaan menuju keabadian, aku ingin aku dan Nadya menjadi bukti abadi amal ayah dan bunda, tapi apa aku bisa?" suara Faiz parau. 

Saya tersekat

"Doakan aku dan Nadya ya, Bunda. Biar jadi mata air dalam keabadian ayah bunda kelak."

Saya makin tersekat. Sebentar lagi airmata saya akan tumpah. Saya tahan "Faiz dan Nadya insya Allah bisa. Berangkatlah dari satu titik yang sama, menuju titik yang sama: cinta hakiki ilahi Robbi, ya, Sayang...."
Ia manggut-manggut. Saya tahu kadang saya bicara padanya seolah ia pujangga. Tapi apa salahnya. Sering ia yang memulainya... seperti juga saat ini...

"Ya sudah, tidak usah dipikirkan ya Bunda. Bunda F atau Bunda Na? Lebih baik menjadi Bunda Helvy... Bunda semua orang.." Faiz tersenyum. Ia telah menguasai dirinya," Bunda, aku main sepeda dulu yaaa....

Di luar suara Nadya semakin kencang saja. Nanananaaa... ayah yayayaya.. auuuuuu,...haaaaa.. dadada... lalu suara faiz tertawa, bercanda bersama Nadya.

Di kamar, airmata saya mengalir, jatuh membasahi bantal... tempat saya bermimpi tentang mereka -para ananda tercinta- setiap malam....

Helvy Tiana Rosa dalam Catatan Pernikahan

Membaca tulisan ini ada bulir air mata yang jatuh deras pada pipi saya, Fana adalah hal mutlak, termasuk saya dan orang-orang yang saya kasihi. Mama adalah orang yang paling penting dalam hidup saya, tak ada satu momentpun yang tak berharga bahkan perdebatan kecil kamipun saya anggap suatu hikmah. Bisakah saya menjadi keabadian untuk mama ayah? Allah membimbing hamba dan kedua adik hamba agar menjadi investasi dunia akherat untuk mama dan ayah.

Bisakah saya menjadi bunda terbaik untuk anak-anak saya? memberi hikmah dan pelajaran agar ia mengenal penciptaNya dan iman itu tertancap dan mengakar kuat dalam dadanya...

Membaca ulang buku ini, yang telah cukup lama tidak saya sentuh hanya tersimpan cantik ditumpukan buku sana. Buku ini ringan tapi menimbulkan kesan yang cukup mendalam. Membentuk keluarga penuh cinta, kasih, memberi manfaat, karena Allah, mengharmonikan perbedaan, serta haus ilmu... banyak keluarga yang miliki hikmah terutama keluarga manusia paling sempurna Muhammad saw...harus banyak belajar...

Senin, 25 Februari 2013

pake bahasa bangka

Ade yang nek kuceritakan, nek cerita ape ku bingung? lalalala... nek cerita ape ok? oya, sekarang ku nek nulis pake bahasa bangka dulu. walau ku dak jago bener tapi dikit-dikit acak lah. kadang ku iri kek kawan yang bahasa bangka e jago bener. acak tau semue bahasa, nek berbagi dikit.. di bangka tuh daerah satu kek daerah yang lain bahasa e agak beda dikit, kadang ku pusing dek tau ape arti e? beda bahasa toboali, belinyu, kelapa, tempilang, mentok, ape agik ok.. banyaklah daerah yang beda-beda bahasa e yang kupaham bahasaku sungailiat. Terkadangpun ku lupa dikit beberape kosakata.

Suatu hari smsan kek seorang kawan.. salah satu isi sms e dibilang "pelicho" ku mikir panjang. ape sih pelicho? awal pikir e pelicho itu nama seseorang dan baru ngeh beberapa jam kemudian bahwa arti e jurang. ztztztztztztztz... misal ok... kalau bahasa indonesia "saya tidak tahu?" kalau pake bahasa sungailiat "ku dek tau?" kalau bahasa toboali "ku dek teken?" unik ok... terus pade suatu sesi, ku maen ke rumah kawan smp dulu, die cerita tentang tantenya "tau dak marina, rumah bik kami di kantet petir" lah di "kantet" ape ulik,,, melihat kata petir... oooo disambar petir.. terus pelit tuh bahasa sane e "ke'tol". hahaha.. kalau ade orang ahli bahasa bangka bace tulisan nih ku minta maaf mesege ku agik iseng-iseng bae.. dak tau bener ape dak... tapi seneng ku acak ngumong pake bahasa nih.

Tahun nih balek ke bangka. memang setiap taun pasti balek sih,,, ahh tapi nih kemungkinan e bakal menetap, slame 8 tahun di pulau jawa akhir e ku balik agik ke bangka. ade suatu perasaan, sanggup dak ku bertahan disane, tapi Allah punye jalan, kalau ku memang bermanfaat dan bise beri kontribusi,,, cukup buat ku merase seneng (lebih seneng agik ilmu nambah, kedekatan kek Allah (itu paling penting), semue e bertambah... yeee tu tergantung dari diri kah sendiri kale, kalau dek bergerak cmane nek berkembang... cukup). ape agik bise deket ke orang tue.. mengabdi kek jorang yang lah membesarkan ku dengan kasih sayang. Nih hanya rencana , mungkin Allah punye cerita lain kek ku,, tiba-tiba memang ku dak digaris ken disane dan Allah takdirkanku dibumi yang lain untuk mengabdi. Alhamdulilah, dimane pun berade tebar kebaikan dan tinggikan name Allah disane. Ngumong ngampang,,, ya semue butuh proses... semoga tuh dak hanya di kata bae,,, tapi acak terwujud dalam pikiran, hati, ucap, tindakan.. aamiin... dimanepun jadilah... yang penting dengan iman, islam kek orang yang ku sayang... ztztztztz....

Ade sebuah cerita, nek denger.. nih cerita e.. Didalam suatu ruangan ade seorang ibu kek anak e. ibu nih agik sibuk menyulam dan anak e agik bermain. lalu saat bosan bermain anak nih ngedekitin ibu e.. "mak agik ape?" ibu itu hanya tersenyum dan berkata "main bae lah nak ok.. mak nek kosentrasi.." lalu anak e bermain agik, sambil bermain die perhatiin ibunya terus.. dilietlah ade benang-benang yang berserambutan, jiet bener dan die dak suka melihat e.. terus die datang agik ke ibu e "mak agik ape? kok jiet bener g, benang e berserabutan cemni." ibu tu tersenyum agik "mamak agik nyulam sayang, kelak ok... pegilah main agik" akhir e anak tuh meneruskan permainan e dan ibu tuh terus menyulam. setelah beberape lama ibu tuh manggil anak e "sini nak, nek ibu lietin sesuatu.. cube kah lihat?" lalu anak tuh mendekat dan terkagum-kagum dengan ape yang dilihat e " bagus e mak, kupu-kupu, rumah, pemandangan e bagus bener" lalu ibu itu menjawab " tuh lah, hasil mamak menyulam tadi.. yang kah liet tadi benang yang berserabutan toh adalah bagian bawah dari hasil nih.. bagus ken.. cemtulah hidup kite nih.. Allah sedemikian rupa menyulam hidup kite agar terlihat indah tapi terkadang kite hanya melihat dari sudut pandang kite bae.kite melihat bahwa Allah tuh dak adil saat kite kena masalah atau ujian. tapi cube kite liet dari atas bahwa ape yang Allah kasih tuh semate-mate untuk kebaikan diri kite. maka e sebagai hamba yang baik selalu berprasangka baek ke Allah, liet lah dr banyak sudut pandang jangan melihat dari satu sudut dan tuh liet kurang-kurang bae, Allah selalu punya rencana indah kek kite nak." Begitulah cerita ibu kek anak toh.. semoga dapet hikmah.

Cemtulah... maaf ok kalau bahasa banyak kurang e, nih atas kekuranganku sebagai manusi (aseekkk)... tapi seru ken bahasa bangka. ape agik yang ahli ngumong,,, wuauuw... pasti lebih seru agik... nikmati hari nih, skrpsi aye.. aye... nulislah.. nulislah...


Minggu, 24 Februari 2013

Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencar-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? tentu kamu merasa jijik. Dan bertawakalah kepada Allah, Sungguh Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang. 
(QS Al-Hujurat : 12)

Sabtu, 23 Februari 2013

Sheyla lagi...

Masih ingat cerita doggie yang pernah saya ceritakan.. itu loh si sheyla...  dia tuh lucu bangeettt... Suatu hari, Saat saya sedang keluar rumah, berpas-pas dengan pemilik sheyla yang sedang keluar rumah juga. Saya sapa lah beliau "mau pergi teh?" lalu beliau menjawab "iya dek, mau pergi ada urusan di jatos?" lalu saya bilang " wah sheyla sendirian dong?" lalu beliau mulai bercerita " iya nih sheyla sendiri.. blabalabalabaa... " ceritanya panjang banget pokoknya all about sheyla lah. Antusias sekali beliau bercerita sampai mencontoh segala tingkah pola lucu sheyla,,, aahhh lucu....

Ternyata Sheyla ga bisa makan sembarangan kalau makan yang aneh-aneh sheyla langsung sakit. Suatu hari tetehnya ga sempet masak nasi dan tulang rebus kesukaan sheyla, lalu membeli makan sheyla diwarung. apa yang terjadi teman-teman? sheyla  muntah dan jatuh sakit. sejak itu ga ada makanan beli diwarung buat sheyla. Sheyla juga punya cemilian kesukaan contohnya wafer-wafer gitu. Terus sheyla juga dmandiin 3 kali seminggu. dia lucu banget, kalau dipanggil sheyla suka mengangkat-angkat tangannya (kaki depan).

Mau punya hewan peliharaan juga,,,, tapi ntar klau saya tinggalin dia sedih dan saya juga pasti sedih. Sabar-sabar nanti kalau dah pulang kita banyak-banyak peliharaan dari hewan sampai tanaman.. ayeee... ayeee...... kan kamu punya 2 kura-kura yang nangkring di blog kamu.. iyaya... kura-kura lucu... tau ga? kura-kura saya itu dikasih nama Bona dan Boni... mereka adalah pasangan kura-kura tapi saya mereka ga bisa punya keturunan karena setting dari yang buat kayak gitu. Mereka makan sehari 3 kali (klau lagi online satu kura-kura dapat 3 butir makanan, karena kura-kura ga boleh makan banyak nanti dia obesitas dan penyakitan deh... ztztztztzt itu kan hewan bo'ong-bo'ongan). Suatu kali ada pertanyaan bodo yang meluncur dala mulut saya dan anehnya itu sungguh datang dari hati saya. Waktu pertama membuat blog ini dan ingin memberi tampilan apa didalamnya. "oya, teh.... teteh mau blognya punya peliharaan ga?" saya langsung jawab "mau..mau..." lalu dia menimpali lagi "mau apa aza? (sambil menunjukan peliharaan apa saja yang bisa ditampilkan diblog) akhirnya saya pilih kura-kura. Akhrinya kura-kura itu nangkring di blog saya, lalu pertanyaan bodoh itu pun meluncur "oya, aturan makan kura-kuranya seperti apa? kalau lupa ngasih makan atau kebanyakan makan dia bisa mati ga?" temen saya bingung "teteh, itu kura-kura bo'ongan cuma hiasan doang.." ztztztztz.. ga lucu ya.... yasudah deh.. kalau begitu... (tampang muka sedih ~_~ tambah linangan air mata T_T... lebay deh hahaha)


Kado Buat Gani

Setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda dalam memilih sesuatu. Begitu juga tadi malam, saya dan abang (adik ke2) pergi kesebuah pusat perbelanjaan yang ada di tempat saya tinggal. kami ingin membeli kado untuk gani yang tadi malam mengadakan syukuran khitanannya.

Gani adalah anak tetangga kami dikontrakan yang lama. Alhamdulilah hubungan silahturami itu masih terjaga cukup baik. Dulu waktu saya masih dikontrakan Gani sering main ke rumah bersama teman-temannya ada Hani, Zaki, dedek, Kakak, Eneng, Risma, Iin.. membaca buku bersama, bercerita, mewarnai, bernyanyi, belajar mengenal huruf dan angka. Saya kangen suasana itu lagi, saat bisa berinteraksi dengan mereka.

Berada di lingkungan yang sunda banget, terasa kekeluargaan dan kesederhanaan yang tercipta di lingkungan tersebut. Tegur sapa saat bertemu dan selalu saat lewat rumah mereka "neng mampir dulu" kalau ga "hayu neng main ke rumah ibu.." . Orangnya ramah-ramah itu yang saya rasa P\pada suku sunda dan tetap saja setiap suku memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Balik lagi ke kado untuk gani, saya dan abang masuk ke sebuah toko buku. Entahlah, bila memberi kado saya lebih seneng memberikan buku. sudah 3 buku cerita Rasul yang ada di tangan saya yang ingin saya jadikan kado buat Gani. lalu abang bilang "buku yuk, waktu saya sekecil. saya ga begitu suka baca buku, sukanya mainan pedang-pedangan, tamiya, pistol-pistolan, paling kalau buku mah cukup dilihat doang terus udah deh". lalu saya jawab " ihh, pasti suka.. kan membaca itu harus dibiasakan dari kecil" umur gani itu 6 tahun. lalu abang jawab "kan setiap orang tua didikannya beda, mainan pedang-pedangan, tamiya itu melatih motorik anak juga loh yuk, supaya anak lebih kreatif. gmana? atau mau beli kado yang lain aza?" akhirnya setelah beberapa lama berdiskusi kami membeli alat mewarnai buat gani buku gambar, crayon, pensil, serta perlengkapan lainnya dan botol air minum. Ceritanya ngambil jalan tengah, karena saat dulu kalau gani main kerumah hobinya gambar dan mewarnai, mengambar juga bisa mengasah motorik, kekreatifan, imajinasi dari anak. Begitulah, kadang saat memutuskan atau membeli sesuatu kami suka berdiskusi, urusan rumahpun seperti itu. Tapi yang betenya kalau udah urusan bersih-bersih " Bang, gantianlah masa setiap hari ayuk yang kebagian bersih-bersih?" terus dengan entengnya dia bilang "bukan ga mau gantian yuk, ini adalah bentuk latihan buat ayuk kalau dah rumah tangga nanti'. selalu kata itu yang diulang-ulang dan memang dia jarang bersih-bersih kecuali urusan buang sampah.

Tapi dalam urusan yang lain, abang terlihat dewasa. Saat kami berdiskusi meyikapi sesuatu. Ternyata adikku dah gede ya... hahaha...

Kangen suasana kontrakan yang dulu, dikontrakan sekarang kami hanya terkukung dalam rumah masing-masing dan tegur sapa tercipta saat bertemu dipenjual sayur atau saat berpas-pasan diluar rumah, dalam bentuk cerita atau tercipta senyuman saja. Sepi sekali, hanya terdengar suara burung dipagi hari atau suara penjual yang lewat atau suara cici pembantu depan rumah yang tertawa maha dahsyat, atau sion yang memecahkan kesunyian hari.


Jumat, 22 Februari 2013

Lagu ketiga Sion

Suara khas anak kecil itu melantun indah.. potong bebek angsa masak dikuali nona minta dansa, dansa empak kali serong kekiri serong kekanan lalala... mama.. mama...
Lagu potong bebek angsa adalah lagu ketiga yang sion lantunkan setelah lagu bintang kecil dan beutiful cherybell.. Memang bukan hal yang istimewa tapi suaranya ada peghibur ditengah heningnya komplek kediaman saya... Sion kamu lucu sekali si cinta... Sehat ya pinter :)

Tugas Peradaban Perempuan

Judulnya rada berat ya, hoho ga pa2 sekali-kali. Sebenarnya, saya sedang mengingatkan diri saya sendiri karena saya adalah perempuan yang memiliki tugas membangun peradaban dengan peran yang telah Allah tentukan.  Dada saya beberapa saat berdebar sedikit lebih kencang dari biasanya, terasa ada sesuatu yang mengalun disana. Mungkin, ada beberapa hal yang saya bahas dan mungkin ada yang belum. tak apa-apa mengulang-ngulang sesuatu adalah hal yang akan membuat ingatan tersebut masuk ke alam bawah sadar yang secara tidak sadar menjadi bentuk tindakan. (Apa sih...?? haha)

Ini, deskripsi.. dari apa yang saya dengar, saya lihat, saya baca.. walau terkadang ada kata aneh atau kesalahan. Ada baiknya dikoreksi agar ada penambahan ilmu yang membuat perbaikan dalam diri saya.
ehmm, dimulai ya... Apa tugas peradaban perempuan yaitu mempersiapkan generasi peradaban. Generasi peradaban adalah hal yang jleb-jleb bagi diri saya yang penuh kekurangan disana-sini bagai godam yang menampar-nampar saya. saya selalu bilang dalam hati "Maafkan bunda ya nak, bunda akan selalu belajar untuk menjadi yang terbaik bagimu". Anak yang  Allah anugerahkan pada diri ini tidak hanya sebagai penyejuk hati saja tapi insan peradaban yang harus dibentuk sedemikan rupa agar dapat tumbuh menjadi sosok-sosok hebat yang dapat mengharumkan nama islam, maka belajar lah dari sosok paling mulia Rasulullah saw serta generasi-generasi yang mendapatkan tarbiyah dari Beliau seperti Abu bakar as siddiq, umar bin khatab, ustman bin affan, ali bin abi thalib, Abdurrahman bin auf serta sahabat yang lainnya.  Belajar dari Rasulullah dalam mendidik anak-anaknya.

Tak hanya belajar dari Rasulullah,Muhammad saw.. Allah pun memerintahkan kita memetik hikmah dari keluarga yang lain seperti keluarga Imran dan Ibrahim. Bagaimana dari keluarga Imran terlahir perempuan yang suci serta taat beribadah bernama Mariyam yang menjadi Ibunda nabi Isa as serta menjadi penghulu surga. Keluarga cinta Ibrahim yang menjadikan Beliau Bapaknya para nabi.

Banyak fase yang harus dilewati, belajar mendidik anak itu bukan saat anak terlahir kedunia baru kita belajar untuk mendidiknya tapi sebelum dan sebelumnyapun kita harus belajar. Bahkan, jujur sekarangpun saat anak saya belum hadir didunia saya telah berfikir "nanti, anak bunda bagusnya sekolah dimananya?" kadang saya lebay sendiri (tobat-tobat.. inget skripsi hoy,,,skripsi...).

Okeh, saat belum menikah, 1. bagaimana meningkatkan kualitas diri? (seperti tamparan-tamparan yang menerpa diri saya seakan wajah saya merah, melihat kualitas diri seakan ingin berada dipojokan sana dan bilang "saya harus banyak belajar, banyak memperbaiki diri, wuaahhhhh....") karena untuk membentuk anak yang berkualitas, tak hanya terlahir dari ibu yang berkualitas tapi orang tua berkualitas. Oleh karena itu, pilihlah pasangan yang berkualitas dunia akherat.. Pada suatu artikel dari majalah yang saya baca, "jangan jadi orangtua durhaka" saat kita memilih pasangan yang salah berarti kita telah durhaka pada anak-anak kita. So pilih pasangan terbaik.. kalau kata Rasulullah 4 hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih pasangan yaitu fisiknya, kekayaannya, nasabnya tapi yang paling diutamakan dalam semuanya adalah kesolehannya.  "Anak peradaban akan terlahir dari bunda Peradaban, laki-laki peradaban akan menikah dengan perempuan peradaban, maka pantaskanlah dirimu..".

Saat Allah telah menemukan jodoh dan Allah telah menitipkan ruh dalam rahimmu, maka jagalah ia baik-baik.. lakukan aktivitas kebaikan serta beri pelajaran pada dirinya. Anak dalam kandungan itu miliki rasa maka tanamkan kebaikan dan rasa cinta pada Allah dari sebelum ia melihat indahnya dunia. Jagalah ia dengan sebaik-baik penjagaan. selalu lantunkan doa untuknya. Hal ini diajarkan oleh ibunda Mariyam yaitu istri Imran. Ingatlah, ketika istri Imran berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku bernazar kepadaMu, apa (janin) yang dalam kandunganku (kelak)  menjadi hamba yang mengabdi (kepadaMu), maka terimalah (nazar itu) dariku, Sungguh, Engkaulah yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui (QS Ali Imran : 35).

Saat ia telah lahir kedunia.. Penuhi segala hak-haknya sesuai dengan fase-fase pertumbuhannya.. tunaikan ASI yang menjadi haknya, makan-makan yang bergizi, jadilah contoh yang baik, yang utama kenalkan ia pada Penciptanya, tanamkan ahlak yang baik, lantunkan mimpi-mimpi kita padanya serta doa yang tak pernah putus saat sunyinya malam atau saat kita membersamai dirinya. Saat mengelus kepalanya maka doakan ia, saat memandikannya, saat menyuapi makannya. Ya Allah, banyak moment tercipta agar bisa menjadi sarana membentuk anak-anak peradaban.

Suatu kali pernah ada Pejuang Palestina datang ke Indonesia dan ditanyakan, Apa peran perempuan palestina yang ada disana? beliau menjawab "Peran perempuan palestina lebih besar dari 10 pejuang laki-laki disana, karena dari mereka terlahir pejuang-pejuang yang mencintai Allah dan memperjuangkan Al Quds". Banyak bekal yang harus disiapkan dalam membimbing anak peradaban tak hanya ibu saja, ayah, guru-guru, lingkungan... Ya Allah, jadikanlah anak turunanku generasi yang Soleh Soleha.. Aamiin.

Selain itu tugas apalagi, Menjadi Istri yang Soleha. Tugasnya mendukung suami, sahabat suami, penyejuk hati suami. karena surga istri ada ditelapak kaki suami. Tugas suami itu tak ringan soleha, karena ia harus menjamin istrinya masuk surga,, saat istrinya berbuat dosa ia pun harus bertanggung jawab akan hal itu. Maka belajarlah menjadi istri Soleha dari Khadijah binti Khuwailid serta Ummul Mukminin lainnya atau sahabiyah luar biasa yang lainnya seperti Asma binti Abu Bakar yan menyediakan kendaraan untuk suami dan anaknya berjihad.

"Untuknya yang kucintai karena Allah, yang akan selalu membimbingku pada jalan-jalan menuju Rahmat dan Surga Allah". tak bisa kuceritakan panjang lebar tentang hal ini karena ku rasa ilmu saya sangatlah sedikit tapi ada hadist yang mengingatkan diri " Ingatlah, aku telah memberitahu kalian tentang istri-istri kalian yang akan menjadi penduduk surga, yaitu yang penyayang, banyak anak (subur), dan banyak memberi manfaat pada suaminya, yang jika ia menyakiti atau disakiti, ia segera datang hingga berada didalam pelukkan suaminya, kemudian berkata "Demi Allah, aku tak bisa memejamkan mata hingga engkau meridhaiku". (HR Al-Baihaqi).

Haruslah sadar pada peran kita yang utama.. Tentang diri ini, tentang mimpi-mimpi ini.. bagaimana menjadi anak, istri, bunda, pendidikan, masyarakat yang dapat menebar kebaikan pada semuanya. Setiap tulisan yang tercipta adalah pengingat diri saya termasuk tulisan ini. Apa peran saya sesungguhnya? yang paling utama adalah Sebagai Hamba Allah swt dan bagaiman mewujudkannya dalam setiap aspek kehidupan. Allah bantu hamba...

Maaf

Maaf adalah salah satu kata indah yang tercipta dari lisan,
tapi entah mengapa? kata maaf tak seutuhnya memperbaiki hubungan,
saat ada satu pojok hati yang masih terukir luka mendalam,

Mungkinkah, atau hanya lisan saja\
yang tak bisa bermanis-manis lagi,
tapi doa rindu slalu terpanjat disepertiga malam
bahkan disetiap moment penghambaan

Maaf, tersemat indah
bagai harmoni melodi
bertemankan nada

ya, belajar meminta maaf atas segala
peristiwa yang menimbulkan salah serta luka
ketidaksengajaan atau sengaja
padaNya serta mahlukNya
yang sering ku ajak berinteraksi
dalam fananya dunia..

Pinta Maafku pada,
Mamaku,
Ayahku,
Adikku,
Sahabatku,
Temanku,
Tetanggaku,

semuanya,,, dari manusia yang sama hingga tumbuhan, hewan yang mungkin luka hatinya, mati atau sakit tubuhnya karena lakuku..

Belajar meminta maaf dari Syekh Salman Audah

  "meminta maaf bukan mengecilkan orang yang meminta maaf tapi akan menambah kehormatannya"

Cerita Bosscha

Terkadang kita lupa mengabadikan moment yang terjadi padahal moment tersebut tidak dapat kita ulang seperti waktu lampau yang tak mungkin kembali. Detailnya, riuhnya, geraknya semua yang tercipta seakan miliki nilai tersendiri. Maka setiap tulisan yang saya buat adalah rekam dari kejadian yang saya rasa walau frase-frasenya saya simpan di banyak tulisan (kayak yang banyak aza..haha) dan buku kehidupan saya termasuk blog ini. Kesal saya, mengapa tak dari dulu saja, karena banyak yang tak saya simpan dengan sempurna.. sayang, tapi Allah masih beri kesempatan pada peristiwa selanjutnya. katanya " banyak cerita dibalik peristiwa" (apa coba??? hehe).

Okeh, hari ini saya ke bosscha. Padahal 2 hari kemarin saya sedang demam, tapi saya menguatkan diri untuk kesana. Bayangkan 5 tahun lebih banyak bulan saya tinggal dikecamatan sebelah bandung dan saya belum pernah ke Boscha. Suatu hari saya pernah bertanya pada diri saya "kapan ya saya ke bosscha? pokoknya sebelum meninggalkan bandung saya harus pergi kesana." dan ternyata Allah takdirkan hari ini saya pergi ke bosscha bersama rombongan sahabat sma se-kabupaten Sumedang. Bersama mereka saya selalu merasa tambah muda, canda-canda konyol dan ekspresi mereka buat diri ini tak berhenti tertawa.

Kenalan dulu yuk sama  bosscha. Observatorium Bosscha merupakan salah satu tempat peneropongan bintang  tertua di Indonesia . Observatorium Bosscha (dahulu bernama Bosscha Sterrenwacht) dibangun oleh Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) atau  Perhimpunan Bintang Hindia Belanda. Observatorium Bosscha berlokasi di Lembang, Jawa Barat, sekitar 15 km di bagian utara Kota Bandung dengan koordinat geografis 107° 36' Bujur Timur dan 6° 49' Lintang Selatan. Tempat ini berdiri di atas tanah seluas 6 hektare, dan berada pada ketinggian 1310 meter di atas permukaan laut atau pada ketinggian 630 m dari dataran tinggi Bandung. (lebih lengkap lagi kamu bisa tanya ke mbah google atau wikipedia)

Ini Bosscha, yang diambil dari kamera saya sendiri loh,,,(penting ga ya haha), bosscha didirikan pada tanggal 1 januari 1923.

Foto-foto kami bersama sahabat sma dan rekan guru (sebenarnya saya tak begitu suka foto ini cz terlihat gelap -_-")


 Narsis dikit boleh ya... ^_^


Katanya mereka "Boyband" dan entahlah mengapa mereka sangat narsis berbeda dengan kaum hawa yang lebih senang mengabadikan foto-foto mereka dikamera mereka sendiri daripada orang lain.


Ini mungkin hanya sedikit cerita tentang perjalanan di Bosscha.. Bintang itu indah ya.. katanya, ga tau sumbernya valid atau ga yang jelas saya dengar cerita ini dari orang (masa dari kucing.. ehmm -_-"). Cahaya dari bintang yang kita lihat sekarang adalah dari bintang yang telah mati. jadi bintang itu sekuat tenaga membentuk cahaya hingga cahayanya bisa terlihat pada kita menjadi kerlap-kerlip yang indah dan menjadi penerang dikala malam. Hikmah bagi diri kita, jadilah sosok yang bermanfaat bagi orang lain yang karyanya tak hanya dirasa saat kita masih hidup saja tapi saat tubuh ini tlah menyatu dengan tanah karya itu masih bermanfaat bagi orang lain bahkan  menduplikasi diri kita menjadi sosok-sosok yang lebih baik dari kita. Dan bintang takkan indah bila hanya sendiri, tapi bintang butuh teman yang banyak untuk menghiasi langit. Maka bergabunglah bersama komunitas yang membuat cerah dunia dan akherat karena hidup takkan indah bila hanya sendiri.

Saya selalu menyukai bintang, ingin rasanya melihat taburan bintang di bukit bintang sana (bintang langit dan bumi). sepertinya indah,,, semoga suatu saat. aamiin, menjadi satu moment spesial dalam hidup ini. melihat beribu bintang dan tercipta banyak kisah yang mengalun indah dalam heningnya malam..

Tuh kan, bisa lihat bintang dilangit dan kerlipan bintang dibumi

Rabu, 20 Februari 2013

Thibunnabawi


"Kedepan yang hanya dapat memberi solusi pada pengobatan hanya islam, hanya Al Quran solusinya"  - Budi Ashari, Lc-

?

Apa kabar iman?
masih terpupuk subur kah atau mengalami degradasi akan kefanaan dunia.
Apa kabar ahlak?
Sudahkah dia bermain dengan kebaikan dan meninggalkan keburukan
Apa kabar hati?
Sudahkah ia tertanam rasa cinta dan naluri untuk selalu memberi kebermanfaatan  serta meninggalkan penyakit yang mengerogoti diri.

Sebenarnya banyak yang bisa ditanyakan pada diri ini, yang menjadi ladang intropeksi. Ini tentang iman, iman yang bersemayam di hati manusia yang harus dijaga dan terus ditumbuhkan agar tak layu atau kerdil di gilas martil kesombongan.

Bagaimana membuat iman ini terus tumbuh, cermati ayat berikut serta petik makna didalamnya

Bukankah Dia (Allah) yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, yang menjadikan sungai-sungai dicelah-celahnya, yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengkokohkan)nya dan yang menjadikan suatu pemisah antara dua laut? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? sebenarnya kebanyakan mereka tidak mengetahui. (QS An-Naml : 61)

Dan dari langit kami turunkan air yang memberi berkah, lalu kami tumbuhkan dengan (air) itu pepohonan yang rindang dan biji-bijian yang dapat dipanen, dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun, (sebagai) rezeki bagi hamba-hamba (kami), dan kami hidupkan dengan (air) itu negeri yang mati (tandus). seperti itulah terjadinya kebangkitan (dari kubur) (QS Qaf : 9-11)

Segala yang di alam semesta ini, saat kita tafakuri dan resapi akan menambah keimanan padanya, lalu mengapa terkadang kita masih percaya pada selain Dia?

Program Perjodohan

Salah satu temen saya yang unik, bawel, dan baik hati. Hobinya tuh cerita, bawel nya 3 kali dari saya yang juga dapat dibilang tingkat kebawelnyapun tak bisa dibilang biasa. Ya, memang adakalanya kita bisa cerita dengan sepuasnya pada seseorang tapi ada suatu sisi lain kita harus jadi pendengar yang baik untuk mendengar cerita orang. "Ilmu itu akan banyak didapat saat kita banyak mendengar daripada berbicara" itu yang ingin saya olah, karena orang lebih senang didengarkan daripada mendengarkan. Maka sediakan hati, telinga dan kosentrasi dari banyak pelajaran yang tersembunyi disana.

Entahlah, saya jadi senang mengabadikan percakapan kami berdua. Ehmm, mencoba mengukir beberapa moment saja pada hari ini. Saat kami telpon-telpon tadi panjang kali lebar ia bercerita tentang kehidupannya seminggu kemarin dari kondisi coasnya yang kemaren yang buat dia nangis bombay karena dosennya ga bisa nerima pasien yang disodorkan dan alhamdulilah akhirnya dia menemukan pasien yang akhirnya di acc juga, konser kahitna yang katanya takkan terlupakan alias takkan terganti kalau bisa dibilang temen saya itu pengemar berat kahitna, semua tentang kahitna tuh dia tau ampe kahitna manggung diluar kotapun dia jabanin ehmmm... tema yang ga berubah " carlo kenal gw lo ce, dia baik banget" kalau ga " ihhh carlo tuh, slalu bilang gw anak kecil yang bisa nyetir mobil" yang lain lagi " gw suka sama mario dan semoga gw bisa buat mario jadi normal". Saya sebagai temannya cuma senyum-senyum doang dan bilang "ati-ati lo chunk, gw doain yang terbaik dunia akherat buat lo..".

Kali ini dia cerita tentang liburannya di Singapura-Malaysia selama seminggu. "Tau ga ce, gw kan ga cerita-cerita ketemen kampus gw kalau gw liburan ke malaysia, terus waktu disana sinyal gw jelekkan berujung suatu kali sinyal gw bagus gw uploadlah foto gw di Malaysia dan gw di gosipin tunangan+lamaran, kebayangan ga lo. itu menyebar di twiter dari temen kampus gw, soulmate kahitna, dosen-dosen gw semua naya-naya+ngasih selamat, pusing gw ce blablablabla (ceritanya panjang ga putus-putus)". diujung telpon saya jawab "aamiin, tuhkan doa chunk .. kan jodoh Allah yang atur."

Ceritanya temen saya ini dijodohkan oleh orang tuanya dengan anak temen orang tuanya yang asli orang malaysia. ehmmm, dah lama dari 2010 lalu.. alhamdulilah, tak ada yang aneh dari mereka berdua cuma keluarga keduanya aza yang heboh. Apa temen saya yang heboh ya, cerita tentang cowo tersebut. ehmmm... selalu dia bilang " Si X itu orang baik ce, gw merasa ga pantes buat dia.. coba dia tuh soleh, pinter, baik, dari keluarga baik-baik. entah mengapa gw merasa gw tuh kurang banget". Saya bilang " ya jodoh siapa yang tau chunk, mungkin dari luar dia seperti itu tapi kita ga tau dalemnya gmana kan. jodoh tuh dah di atur secara sempurna, lo tau cewe yang baik buat cowo yang baik, so perbaiki diri aza.. gw sih nasehatin gw juga chunk, gw yakin orang tua lo milih dia juga dah banyak pertimbangan, pasti mereka milih yang terbaik dong buat anaknya" diujung telp ia bilang " ya sih ce, ahhh gw ga tau ah... gw mau nyelesain coas dulu, gw ga pernah nolak dia tapi ini belom saatnya.. gw ga pengen ngiket dia, kan gw nemenin lo biar sama-sama ga pacaran... (saya tiba-tiba zztttttt, alhamdulilah nih anak rada sadar) ya, kedepannya biar waktu aza yang jawab ce."

Orang tua pasti ingin jodoh yang terbaik buat anaknya. Teringat kisah seorang lelaki penjaga kebun anggur namanya Mubarok, suatu hari pemiliki kebun anggur itu datang mengunjungi kebunnya. Ia sedang mengalami masalah yang pelik dan sulit untuk dicarikan jalan keluarnya. Putrinya yang sudah beranjak dewasa tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik dan banyak pria yang ingin mempersuntingnya. Yang menjadi permasalahan baginya adalah semua laki-laki yang ingin mempersunting putrinya adalah kerabat dan teman dekatnya. Ia harus memilih salah satu dari mereka, tetapi ia khawatir jika menyinggung bagi kerabat yang tidak terpilih.

Sambil beristirahat dan menenangkan pikiran, ia mencoba mencicipi hasil kebunnya. Dipanggillah Mubarok, penjaga kebun itu. “Hai Mubarok, kemarilah! Tolong ambilkan saya buah yang manis!” perintahnya.
Dengan sigap Mubarok segera memetik buah-buahan yang diminta, kemudian diberikan kepada majikannya.
Ketika buah tersebut dimakan sang majikan, ternyata rasanya masam sekali. Majikan Mubarok berkata, “Wahai Mubarok! Buah ini masam sekali! Berikan saya buah yang manis!” pinta sang majikan lagi.
Untuk kedua kalinya, buah yang diberikan Mubarok masih terasa masam. Sang majikan terheran-heran, sudah sekian lama ia mempekerjakan Mubarok, tetapi mengapa si penjaga kebun ini tidak mampu membedakan antara buah masam dan manis? Ah, mungkin dia lupa, pikir sang majikan. Dimintanya Mubarok untuk memetikkan kembali buah yang manis. Hasilnya sama saja, buah ketiga masih terasa masam.
Rasa penasaran timbul dari sang majikan. Dipanggillah Mubarok, “Bukankah kau sudah lama bekerja di sini? Mengapa kamu tidak tahu buah yang manis dan masam?” tanya sang majikan. Mubarok menjawab, “Maaf Tuan, saya tidak tahu bagaimana rasa buah-buahan yang tumbuh di kebun ini karena saya tidak pernah mencicipinya!”

“Aneh, bukankah amat mudah bagimu untuk memetik buah-buahan di sini, mengapa tidak ada satu pun yang kaumakan?” tanya majikannya.“Saya tidak akan memakan sesuatu yang belum jelas kehalalannya bagiku. Buah-buahan itu bukan milikku, jadi aku tidak berhak untuk memakannya sebelum memperoleh izin dari pemiliknya,” jelas Mubarok. Sang majikan terkejut dengan penjelasan penjaga kebunnya tersebut. Dia tidak lagi memandang Mubarok sebatas tukang kebun, melainkan sebagai seseorang yang jujur dan tinggi kedudukannya di mata Allah SWT. Ia berpikir mungkin Mubarok bisa mencarikan jalan keluar atas permasalahan rumit yang tengah dihadapinya.

Mulailah sang majikan bercerita tentang lamaran kerabat dan teman-teman dekatnya kepada putrinya. Ia mengakhiri ceritanya dengan bertanya kepada Mubarok, “Menurutmu, siapakah yang pantas menjadi pendamping putriku?” Mubarok menjawab, “Dulu orang-orang jahiliah mencarikan calon suami untuk putri-putri mereka berdasarkan keturunan. Orang Yahudi menikahkan putrinya berdasarkan harta, sementara orang Nasrani menikahkan putrinya berdasarkan keelokan fisik semata. Namun, Rasulullah SAW mengajarkan sebaik-baiknya umat adalah yang menikahkan karena agamanya.” Sang majikan langsung tersadar akan kekhilafannya. Mubarok benar, mengapa tidak terpikirkan untuk kembali pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Islamlah solusi atas semua problematika umat manusia.

Ia pulang dan memberitakan seluruh kejadian tadi kepada istrinya. “Menurutku Mobaroklah yang pantas menjadi pendamping putri kita,” usulnya kepada sang istri. Tanpa perdebatan panjang, sang istri langsung menyetujuinya. Pernikahan bahagia dilangsungkan. Dari keduanya lahirlah seorang anak bernama Abdullah bin Mubarok. Ia adalah seorang ulama, ahli hadis, dan mujahid. Ya, pernikahan yang dirahmati Allah SWT dari dua insan yang taat beribadah, insya Allah, akan diberi keturunan yang mulia.

Teringat pula cerita Umar bin Khattab yang mencari suami terbaik untuk anaknya hafsah yang menjanda. Datang ke Abu bakar  tak diterima, Utsman tak diterima. ternyata Allah telah meyiapkan jodoh terbaik untuk anaknya Hafsah yaitu Manusia terbaik di seluruh Jagat raya Rasulullah SAW. Ahh, saya sebenarnya iri pada temen saya, ehmmm orang tuanya berusaha mencoba memilihkan pasangan terbaik untuk anaknya. dan saya diberikan kebebasan penuh dengan siapa saya menikah, bahkan ayah mama bukan orang yang menganut paham perjodohan, tak apalah jodoh itu Allah yang mengatur, Saat kita ingin mendapat jodoh yang berkualitas kitapun harus berkualitas. Tak hanya saya ingin kayak gini, kayak gitu tapi tak ada peningkatan kualitas diri kita, karena pada hakekatnya jodoh itu cerminan diri.

Suatu kali, Idul fitri dua tahun yang lalu. Sepupu-sepupu saya membawa pasangannya kerumah (calon) ngobrol cerita blablabala. Setelah mereka pulang, ayah berbicara sambil bercanda sama saya "Yuk, perasaan ayuk belum pernah deh bawa seseorang ke rumah?" saya jawab " Insya Allah nanti ayah, kalau waktunya dah tepat. nanti ayuk kenalin ke ayah calon menantu ayah". lalu ayah jawab " ya tergantung yuk, kalau sesuai kreteria ayah,, bisa diterima, bisa ditolak." ehmmm bingungkan yang mau nikah siapa coba. Tapi setiap orang punya bermacam cerita tentang pertemuan mereka dengan belahan jiwanya termasuk saya dengan seseorang yang InsyaAllah memiliki cita-cita yang sama, tak hanya untuk kami berdua tapi juga Peradaban. Aamiin..

Selasa, 19 Februari 2013

Guruku Teladanku

Membentuk generasi keemasan itu tak hanya dipengaruhi oleh peran besar orang tua sebagai teladan yang baik tapi juga lingkungan terutama guru yang berinteraksi serta memberikan ilmu. Bagaimana menjadi sosok guru yang baik dan menjadi teladan bagi peserta didiknya. Kita bisa belajar dari video dibawah ini :


Semoga bermanfaat dan memberi hikmah,,, Ya Allah, jadikanlah anak-anak kami generasi yang soleh soleha serta meninggikan namaMu disetiap langkah, prestasi, dan kehidupannya. Kemenangan itu nyata, karena Allah telah memberikan JalanNya, tergantung kita pribadi mau mengambil peran dalam kemenangan tersebut atau sebagai penonton saja. Wa'allahualam

Sensor Tubuh

Pagi yang cerah, kemaren subuh hujan rintik-rintik membasahi bumi jatinangor dan kali ini tak ada rona hujan yang bersiap untuk menampakan diri. Disepertiga malam tadi, Allah takdirkan nikmat rasa sakit disatu bagian tubuh saya yaitu susah menelan sesuatu. Saat air mau memasuki kerongkongan sakitnya tak mengenakan. Alhamdulilah, saya bahagia karena dengan rasa sakit ini Allah sedang memperingatkan saya tentang pola makan saya seminggu kemarin.

Awalnya, saya tak menikmati kondisi ini, misalkan saya beli makanan yang kadar penyedap rasanya berlebihan amandel saya akan kambuh, kalau saya makan diluar serta agak abai tempat membelinya saya kemungkinan diare, bila makan makanan seafood dah ga bagus lagi kualitasnya bibir saya gatel-gatel untung Allah masih sayang kaligatanya ga kambuh. Sensor-sensor awal inilah yang membuat saya lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi sesuatu.

Menikmatnya, sangat menikmati. Bahwa ini adalah bentuk kasih sayang Allah, tak terbayangkan bila sensor ini tak berjalan lancar mungkin saya bisa makan sesuka hati saya dan apa yang terjadi pada tubuh saya setelah ia renta. Dari sana, saya lebih banyak mencari tau dan belajar tentang kesehatan, lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi sesuatu dan mencoba mengali pola hidup Rasulullah terutama banyak bersyukur atas nikmat hikmah dan pengugur dosa ini.

Alhamdulilah, sensor awal hari ini tak parah hanya butuh lebih banyak minum air putih hangat-hangat kuku dan menjaga asupan makan.  Memulai hari dengan doa, cinta dan menebar kebermanfaatan bagi sesama. Selalu ada hikmah di balik cerita.

Senin, 18 Februari 2013

Sosok Pemimpin


Dan Orang-orang yang berkata, " Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa." 
(QS Al-Furqan : 74 )

Minggu, 17 Februari 2013

Alam Indonesia dan Rokok

Saya suka alam indonesia, kapan ya bisa jalan-jalan keliling Indonesia kayak mereka? Asikkkk bangetttt..


Ada yang menarik, dari video yang saya tampilkan selain indahnya alam Indonesia yang disuguhkan. Sesungguhnya ini adalah iklan rokok, dan uniknya mengapa pria didalam iklan tersebut tidak merokok. Setiap iklan produk pasti ada yang mencontohkan pemakaian produk. seperti iklan mie instan ada orang yang makan mie instan dengan nikmatnya, terus iklan minuman diperlihatkan orang kehausan akhirnya minum, hilanglah rasa hausnya terus iklan obat, minum obat dulu baru sembuh.

Iklan rokok berbeda, ga pernah ada satu adeganpun orang yang merokok. Tapi yang ditunjukan orang-orang yang berprestasi, bertubuh bagus, cerdas, kuat dan lainnya yang mengambarkan sosok pria ideal dan yang saya tangkap dari iklan tersebut pria hebat, cerdas, kuat , berprestasi itu BUKAN seorang perokok. Dan diakhir iklan rokok pasti ada peringatan bahwa merokok dapat merusak kesehatan blablablabla...

Tapi mengapa masih saja banyak orang yang merokok? apa mereka tak berpikir atau hatinya telah mati akan kesehatan dan nikmatnya udara segar. Wa'allahualam...

Cemburu

Rasanya panas, membakar hati
Tak nyaman,
ada gelisah,
dan ketakutan menyambangi diri..

Lalu ku tepuk dada perlahan,
bukankah Allah yang miliki segala rencana indah
maka berdoa dan tunggu keajaibannya

jangan melelah-lelahkan hatimu
pada hal yang tak tentu
inilah rasa main hati
"sakit"

Manfaat Usus Buntu bagi Kesehatan

''(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.'' (QS: Ali 'Imran: 191)

Tidak ada penciptaan di dunia ini yang sia-sia, saya akan sedikit bercerita tentang usus buntu salah satu struktur yang berbentuk cacing yang ditemukan dipersimpangan usus kecil dan usus besar yang dianggap tidak berguna. Sebuah penemuan mengatakan bahwa usus buntu berkembang 32 kali pada mamalia dan berkembangnya usus buntu ada manfaatnya, yakni melindungi bakteri usus yang menguntungkan untuk melawan infeksi.

Sistem kerja usus buntu itu membawa sel darah putih yang membantu melawan infeksi. Pendeknya, usus buntu bertindak sebagai 'rumah aman' untuk bakteri usus yang menguntungkan. Bakteri ini membantu melatih sistem kekebalan tubuh dan dapat mencegah penyakit dengan patogen berbahaya.

Penelitian itu dilakukan Heather F Smith, ahli Biologi Evolusi, dan William Parker, seorang ahli bedah yang mempelajari sistem kekebalan tubuh di Duke University Medical Center di Durham, Carolina Utara, mereka juga menemukan hal lain. Keduanya menemukan fakta bahwa 361 mamalia hidup dari 50 spesies, usus buntu mereka mengalami evolusi hingga 32 kali bahkan 38 kali.

Sabtu, 16 Februari 2013

Aku pasti akan mati,
maka tak ada cara lain selain mempersiapkan kematian itu...
Aku tak tau seperti apa cara aku mati,
tapi aku bisa mempersiapkan kualitas diriku dalam menyambut kematian itu
Aku dan kematian
bagai kanak-kanak yang saling berkejar-kejaran
dia akan menangkapku dan itu pertanda sudah saatnya aku pulang
Rabbku, beri aku kematian dalam kondisi beriman
Rabbku, beri aku rahmat dan cintaMu agar aku bisa berjalan tenang
di fananya dunia dan Kekalnya Surga
Aku tak sempurna 
tapi ku punya Allah yang Maha Sempurna

Harapan Orang Tua di Masa Tua

Pertanyaan tersebut masih menjadi hipotesis saya. Enam setengah tahun lalu, ketika ibu saya terserang stroke, bapak saya mengatakan sesuatu yang membuat saya tercetus dengan pemikiran tersebut.

“Bapak bersyukur ada Iis yang mau tinggal di rumah sini. Kalau Iis enggak ada, bapak enggak tahu bagaimana mengurus ibu yang sakit. Harus wira-wiri ke sana-sini. Bapak sebetulnya enggak mau merepotkan Iis yang baru melahirkan. Tapi bapak juga gak tahu kalau sendirian mengurus ibu,” kata bapak saya saat itu.

Ya, saya ingat betul. N2 saat itu masih berusia sekitar 6 bulan. Masih ASI eksklusif. Saya menggendongnya ke mana-mana mengurus kepindahan ibu dari RS di Lumajang ke Surabaya. Mengurus surat-surat administrasi, mengurus ambulans, mengurus pembayaran, dan hampir semua urusan saat itu saya yang menangani.

Saat itu, ibu saya juga sedang terkena masalah hukum dari keluarga istri kedua kakek saya. Saya pula yang mengurus masalah tersebut ke kepolisian, pengacara di Surabaya, dan sebagainya. Masa-masa tersebut adalah masa-masa berat untuk keluarga saya.

Bapak saya tidak secara langsung mengatakan ‘terima kasih’ pada saya. Tapi saya tahu, kata-kata itulah yang menjadi inti dari pembicaraannya yang mensyukuri kehadiran saya yang pindah dari Surabaya ke Lumajang.

“Bapak enggak membayangkan kalau anaknya bapak keluar rumah semua, siapa yang menemani bapak ibu di Lumajang…” katanya di waktu yang lain.

Kemarin, hal yang sama tercetus lagi dari seorang sahabat saya di Jakarta. Panggil saja namanya, Pak Eres. Pak Eres seusia dengan ibu saya. Memiliki 3 anak. Yang sulung tinggal di Kuala Lumpur ketika S1 dan pindah ke Australia sejak kuliah S2. Ia kemudian bekerja di sana, menikah dengan orang Australia, dan kini memiliki 1 putra. Panggil saja anak perempuan sulung Pak Eres ini dengan Ima.

Anak kedua Pak Eres juga perempuan, Panggil saja namanya Lasmi. Lasmi dulu kuliah di Jakarta untuk program internasional sehingga 2 tahun kuliah di Jakarta dan 2 tahun kuliah di Australia. Kini Lasmi tinggal di Jakarta dan bekerja di perusahaan produsen susu bayi internasional.

Anak ketiga Pak Eres, panggil saja Bintang, adalah seorang autis yang duduk di kelas XII alias 3 SMU.
Pak Eres beberapa kali bercerita tentang ketidaksetujuannya dengan pacar Lasmi. Ada beberapa hal yang Pak Eres sempat jelaskan mengapa ia dan istri tidak setuju dengan pilihan Lasmi yang kebetulan orang Yogyakarta.

“Pak Eres, biarkan Lasmi memilih siapa yang ia sukai. Setidaknya jika ia ternyata salah memutuskan, Lasmi tidak akan menyalahkan Pak Eres dan Bu Eres,” kata saya.

“Saat ini kami hanya bisa menunjukkan ketidaksukaan kami atas pilihan Lasmi. Saya belum tahu bagaimana ke depan. Lasmi juga tidak pernah membicarakannya kepada kami….” sahut Pak Eres.

Semula saya mengira Pak Eres tidak setuju hanya karena pria yang dicintai Lasmi itu memiliki perilaku yang membuat Pak Eres danistri kurang berkenan. Tapi, kemarin, saya mulai melihat sisi lain yang menjadi alasan Pak Eres tidak setuju dengan pilihan Lasmi.

“Kami sudah tua, Is. Saya juga tidak tahu sampai berapa lama bisa menemani Bintang. Bintang tidak bisa dilepas. Lihat dia, dia tidak punya teman. Dia tidak punya sahabat. Dia kesulitan berinteraksi dengan orang lain. Jika ia marah, saya dan istri sudah tidak mampu mengatasinya. Ia bisa menghancurkan apa saja yang ada di rumah. Ia bisa memukul ibunya atau pembantu di rumah. Saya juga sudah tidak terlalu kuat secara fisik untuk mengikuti kekuatan tubuhnya. Bintang semakin besar, Is…..” cerita Pak Eres dengan nada datar.

“Karena menyadari itu, makanya saya dan istri berharap Lasmi lah yang nanti mendampingi Bintang di rumah ini. Tidak mungkin kami mengharapkan Ima. Ima lebih mengenal Australia daripada Jakarta.
Kehidupannya memang ada di Australia. Ia tidak punya teman di Jakarta. Seharusnya Lasmi menyadari itu. Dia tahu kondisi keluarganya dan harapan ini sudah pernah kami sampaikan. Lasmi bercerita bahwa pacarnya sudah memiliki rumah di Yogyakarta dan kalau mereka menikah, maka Lasmi akan diboyong ke Yogyakarta. Yang diceritakannya itu sangat menyakitkan hati kami. Tapi kami bisa apa. Rasanya dia lebih menganggap penting pacarnya daripada orangtuanya….”
tambah Pak Eres.

Ah….. Apa yang disampaikan Pak Eres ternyata senada dengan yang disampaikan bapak saya beberapa tahun lalu. Ternyata orang tua selalu menyimpan harapan agar anaknya mendampingi masa tua mereka. Dan orang tua biasanya menyimpankan harapan tersebut pada salah satu anaknya. Benarkah demikian?

Saya tidak tahu. Tapi sedikit banyak, saya mulai memahami mengapa orang tua berpikir demikian. Saya yakin, yang menjadi pikiran Pak Eres bukan sekedar persoalan Bintang yang autis semata. Tapi juga kekhawatiran atas perasaan kesepian di masa tua yang membuat ia berpikir demikian.

Seperti ibu saya. Jika liburan panjang atau ada beberapa hari libur, saya biasanya memboyong anak-anak untuk ke Jember menemani Abinya yang tinggal bersama kedua orangtuanya. Dari bapak, saya mengetahui bahwa setiap kali saya dan anak-anak bepergian lama, ibu saya sudah tidak berselera makan dan melakukan aktifitas seperti biasa. Meski ibu saya sering ‘berantem’ dengan anak-anak saya, tapi ibu saya selalu menginginkan cucu-cucunya ada di Lumajang. Jika mengikuti keinginan hati, kata bapak, ibu inginnya setiap hari telpon ke Jember untuk bisa bicara dengan anak-anak saya. Tapi ibu sungkan dengan besannya karena baru sebentar ditinggal kok sudah ingin minta saya dan anak-anak pulang ke Lumajang.

Tinggal di Lumajang tidak pernah menjadi rencana saya. Tapi terkadang, kita tidak bisa memilih pilihan yang kita ingin pilih. Dan selama ini saya selalu meyakinkan diri bahwa menemani orangtua adalah bentuk lain dari ibadah saya kepadaNya.

Untuk Pak Eres, saya pun bisa memahami kekecewaannya ketika Lasmi menyampaikan rencananya untuk tinggal di Yogyakarta. Saya tahu, banyak harapan yang tersemai di hati Pak Eres dan istri terhadap Lasmi. Tapi Pak Eres tidak mungkin memaksa.

“Saya berharap Lasmi bisa seperti Iis yang mau menemani orangtuanya…” kata Pak Eres.

Ya, Pak Eres mungkin mengharapkan Lasmi dan calon suaminya dapat memahami situasi Pak Eres dan Bintang. Pak Eres mungkin berharap calon suami Lasmi dapat berbesar hati seperti suami saya yang rela ‘terpisah’ karena saya tinggal bersama orangtua saya. Pak Eres mungkin juga berharap Lasmi dapat seperti saya yang berkenan mobilitas antar kota untuk memenuhi semua tanggungjawab yang saya emban.
Ah, saya teringat pada Mbak Indri, salah satu pengurus FORMULA saya, yang pernah berkunjung ke rumah dan mengetahu bahwa saya tinggal bersama orangtua saya.

“Saya lihat Mbak Iis jadi ingin menangis. Saya ingin sekali bisa berkesempatan untuk menemani orangtua saya. Kini ibu saya sendirian di Malang. Saya sudah mengajak untuk tinggal bersama saya. Tapi ibu tidak mau. Ibu ingin di rumahnya di Malang yang dulu ditinggalinya bersama bapak. Saya sering menangis karena ibu sendirian di rumah. Saya tidak membayangkan bagaimana rasanya sendirian di masa tua tanpa ada anak-anak satupun yang bisa menemani. Tinggal dengan anak-anaknya sendiri tentu berbeda dengan tinggal bersama keponakan atau saudara yang lain….”

Aduuuuh, jadi pengen nangis nih. Saya ingat murobbi saya pernah mengatakan, “Merawat orangtua kita adalah ladang ibadah, Is. Kadang kita seolah melihat ada surga di tempat lain. Padahal, seringkali kita tidak perlu mencari surga jauh-jauh kerena berkesempatan merawat orangtua kita sesungguhnya juga adalah surga yang dihadirkan Allah di depan kita.”

Hmffffhhhh…

Ya, bersyukurlah saya Lumajang dan Jember tidak terlalu jauh. Hanya 1,5 jam perjalanan sehingga bisa sering wira-wiri 2 kota ini. Saya tetap bisa menemani orangtua saya dan suami saya bisa menemani orangtuanya. Tidak semua dapat memiliki kesempatan itu. Dan lagi-lagi, terkadang kita harus memilih pilihan yang tidak kita sukai.

Tapi…

Satu hal yang saya rasakan bahwa orangtua kita sedikit banyak memiliki perasaan sakit jika sang anak lebih memilih mengikuti suami atau istrinya, apalagi jika sampai lebih memilih menemani mertua daripada orangtuanya sendiri. Mungkin tak semua orangtua akan berperasaan demikian. Tapi bagi orangtua yang menyimpan harapan besar untuk ditemani oleh salah satu anak yang diinginkannya, maka sakit itu adalah keniscayaan. Tapi, orangtua tak mungkin mengatakannya. Hanya bahasa hati yang dapat memahaminya. Bahasa hati yang berbuah tangis dalam senyap dan hanya bisa belajar mengikhlaskan pilihan sang anak untuk melalukan apa yang diinginkannya. Bahasa hati yang berbuah sakit yang belajar dipupus dan hanya bisa belajar mengikhlaskan pilihan sang anak untuk memilih tinggal bersama suaminya dan atau merawat orangtua suaminya daripada orangtuanya sendiri.

Pak Eres, semoga Allah memberikan jalan keluar. Semoga Pak Eres dan Bu Eres diberi usia panjang yang barokah untuk menemani Bintang. Semoga Allah menjawab doa dan harapan Pak Eres… Aamiin.

( Dikutip dari http://forum.kompas.com/keluarga/217403-%5Bkisah%5D-harapan-orang-tua-di-masa-tua.html )

Jadi inget kata-kata mama " kalau ayuk dah nikah tinggal di Bangka aza, biar deket sama mama." . Saya pun tak tahu, jodoh ada di tangan Allah, tapi kuat dalam hati saya. ingin dekat dengan mereka walau rumah kami tak berdekatan tapi setidaknya akan berbeda intensitas pertemuan bila saya ada di pulau seberang.

Dampak Perceraian bagi Anak

Dari Seorang Anak, Bagi Ayah Ibu yang Akan Bercerai

Ayah, Ibu
Tolong, jangan bercerai 
sebab bercerai selalu membuat kita runtuh 
tak bisakah semua dibicarakan baik-baik
dengan kepala sedingin batu es
dan hati yang embun?

Tolong, 
Jangan bertengkar di hadapan kami
apalagi saling melempar perabotan
jangan menebar caci dan fitnah
apalagi sampai di koran, majalah, dan televisi
dan jangan jadikan rumah kita
bagai zona perang
mengapa kalian saling menyakiti
dan mengabaikan kami?

kami bukan lemari
yang kalian pajang di rumah
bisa digotong ke sana kemari
kami punya kebeningan hati
pendapat yang bisa dipertimbangkan
kamilah penggenggam erat semua cinta
yang kalian lempar sampai begitu jauh

Jangan bercerai,
Kecuali hanya bila salah satu pergi menghadapNya
jangan bercerai, 
kecuali hanya bila ada yang mengingkari ilahi
Jangan bercerai, ayah ibu
sebab itu berarti meruntuhkan dunia indah
yang kita bangun sejak dulu
dari senyuman dan kenangan
yang kita kumpulkan setiap waktu

Ayah ibu,
bila kalian tetap bercerai
mungkin kami tak lagi kanak-kanak
diri kami akan menyusut, mengerut
menjelma gumpalan duka tanpa mata,
lalu mungkin akan kami asah
duri-duri hati menjadi taring

Pada suatu masa 
kalian pun akan tergugu
menemukan kami yang berhati bolong
di sepanjang lorong 
menuju rumah entah siapa

(Abdurahman Faiz dalam Catatan Pernikahan)

Ahh, pedih... itu yang saya rasakan saat mendengar kata peceraian. Bagai sembilu menusuk-nusuk hati. Tak ada satupun anak yang bahagia bila kedua orang yang ia cintai berpisah dan pasti ada timbul cemburu luar biasa saat kedua orang yang dikasihi tersebut membangun mahligai  bersama orang yang baru. Wajah boleh tersenyum tapi hati pasti tersimpan lara luka bernanah, hancur.  Ya Allah, kekalkan rumah tangga Mama Ayah hingga ke SurgaMu.. aamiin...

Melihat, fenomena sekarang banyak terjadi perceraian. seperti suatu hal yang lumrah dan wajar. ahh,,, Ayah ibu tak mengertikah kalian.. bahwa perceraian memberikan dampak yang luar biasa pada anak.

Dampak perceraian yang dirasakan anak :
  1. Tidak aman (insecurity)
  2. Tidak diingikan atau ditolak oleh orang tuanya yang pergi
  3. Sedih
  4. Kesepian
  5. Marah
  6. Kehilangan
  7. Merasa bersalah dan menyalahkan diri
Dampak perceraian dan apa yang dilakukan oleh anak :
  1. Suka mengamuk, menjadi kasar dan tindakan agresif
  2. Menjadi pendiam, tidak lagi ceria dan tidak suka bergaul
  3. Sulit berkonsentrasi dan tidak berminat pada tugas sekolah sehingga prestasi disekolah cenderung menurun
  4. Suka melamun terutama mengkhayalkan orang tuanya akan bersatu lagi.
Berpikirlah sebaik mungkin bila mengambil keputusan yang dibenci Allah ini dan perlu diketahui perceraian adalah proyek rahasia dari iblis.
Dalam sebuah hadis disebutkan sesungguhnya iblis (raja setan) membangun singgasananya di atas air kemudian mengutus bala tentaranya (untuk menebar malapetaka dan dosa). Setan yang paling dekat kedudukannya dengan iblis adalah yang paling hebat menimbulkan malapetaka di antara manusia. Salah satu setan ber-kata, aku telah melakukan ini dan itu. Iblis menjawab, kamu belum berbuat apa-apa. Setan lainnya melapor, aku tidak biarkan manusia sampai aku ceraikan dia dan kelurganya. Maka Iblis mendekatkan setan ini seraya berkata. kamu yang paling hebat. (HR Ahmad, Abd bin Hamid dan Muslim dan Jabir)
 
Saya tak bisa berkata-kata,,, keluh... tak tahu...
hanya dapat berdoa agar rumah tangga umat muslim di seluruh dunia diberi kedamaian.. keluarga yang sakinah ma wadda wa rahmah terlahirlah cinta dan anak yang soleh-soleha, begitupun rumah tangga dua orang yang kucintai Ayah Mama, dan Rumah tanggaku nanti, bersama ia pelabuhan cintaku, yang selalu membersamaiku selalu hingga ke surgaNya.
 
Sumber :
http://cahayasiroh.com/index.php?option=com_content&view=article&id=240:rahasia-di-balik-kisruh-rumah-tangga&catid=48:muslimah&Itemid=205
http://belajarpsikologi.com/dampak-perceraian-bagi-psikologis-anak/

Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada yang dapat mengalahkanmu, tetapi jika Allah membiarkan kamu ( tidak memberi pertolongan), maka siapa yang dapat menolongmu setelah itu? Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal. 
( QS Ali-Imran : 160 )

Jumat, 15 Februari 2013

Katakanlah (Muhammad), " Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu," Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. 
(QS Ali 'Imran : 31)

Tips agar Anak Cerdas

Sering kita dengar bahwa kecerdasan seorang anak itu ditentukan oleh ibunya. Hal ini bisa dikatakan benar. Mengapa? Karena ibu adalah orang yang memiliki intensitas interaksi dengan anak lebih lama. Kecerdasan itu bergantung pada muatan apa yang diberikan lingkungan dan ibu pada anaknya karena anak bagaikan spons terutama pada usia 0-6 tahun, anak akan menyerap semua yang ia lihat,rasa, dan dengar. Kecerdasan ibu dapat diartikan dalam Kestabilan emosi, ahlak yang baik, pendidikan, pemahaman ilmu agama, mendidikan anak, pemahaman tentang gizi, kebiasaan dll. Ada yang lain mengatakan bahwa kecerdasan otak itu diibaratkan 'hati'. Kasih sayang dan cinta berpengaruh pada perkembangan otak dan kecerdasan seorang anak.

Sebuah penelitian para ilmuwan dari University of California, Los Angeles (UCLA) membandingkan dua otak anak berusia 3 tahun dengan nasib berbeda. Untuk menunjukkan, pengasuhan dengan kasih sayang bukan hanya merawat secara emosional, tapi juga menentukan ukuran otak seorang anak. Dari hasil pemindaian otak ditemukan, otak anak yang diasuh dengan kasih sayang dan cukup cinta berukuran jauh lebih besar, memiliki bintik dan area hitam lebih sedikit dari yang lain, yang diabaikan. Menurut para ahli syaraf, perbedaan ukuran otak anak berasal dari satu penyebab utama: tergantung cara setiap anak dirawat oleh ibu mereka. So kasih sayang dan merawat anak dengan baik berpengaruh pada perkembangan otak dan kecerdasan anak. Terutama bayi dalam usia 2 tahun pertama kehidupannya hal ini berdampak besar pada perkembangan otak anak menurut Profesor  Allan Schore dari UCLA. 

Selain itu, ada 6 faktor yang perlu diperhatikan agar anak tumbuh dengan otak yang cerdas : 

1. Makanan
Perkembangan otak anak tentunya sangat dipengaruhi oleh nutrisi dari makanan yang dikonsumsinya. Pastikan anak mendapatkan ASI eksklusif sampai usia 2 tahun, kemudian berikan makanan yang bergizi tinggi seperti telur, ayam, ikan, sayuran dan buah-buahan.

Pastikan anak mendapatkan asupan vitamin, mineral, protein dan lemak sehat seperti asam lemak omega-3 yang cukup agar tumbuh menjadi anak yang cerdas.

2. Tidur
Anak membutuhkan istirahat dan tidur malam yang baik agar otaknya dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Sejak bayi lahir hingga tumbuh menjadi anak usia sekolah, harus memiliki rutinitas tidur yang konsisten setiap harinya.


3. Trauma
Trauma dapat menimbulkan efek negatif terhadap perkembangan otak bayi dan anak-anak. Contoh trauma yang biasanya terjadi pada anak usia dini termasuk selamat dari bencana alam, kehilangan anggota keluarga, dan mengalami penyakit kronis.

Trauma juga dapat terjadi jika anak mengalami pelecehan seksual, kemiskinan, atau memiliki orang tua pecandu alkohol atau narkoba. Anak yang mengalami trauma akan menghadapi masalah seperti perubahan pola makan, tidur, perubahan perilaku, serta kesulitan bergaul dengan teman-temannya.
Dukung dan dampingi anak Anda agar dirinya terbebas dari trauma. Jika trauma tetap bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama, Anda perlu membawa anak menemui ahli psikologi agar anak terhindar dari gangguan otak akibat trauma yang kronis.

4. Kegiatan fisik
Anak yang fisiknya kuat akan memiliki otak yang sehat dan cerdas. Oleh karena itu, jangan batasi aktivitas anak demi kesehatan fisik dan perkembangan otaknya. Anak masih terlalu dini untuk melakukan olahraga khusus yang berat, dirinya hanya perlu lebih aktif ketika bermain bersama teman-temannya di luar ruangan.


5. Ikatan orang tua
Sebuah hubungan yang positif dan harmonis antara kedua orangtua memungkinkan seorang anak merasa aman dan disayangi. Hal ini membuat anak lebih percaya diri dan suasana keluarga yang nyaman mendukung perkembangan otak yang sehat.

Di sisi lain anak-anak yang tinggal dalam lingkungan keluarga yang kurang harmonis, akan merasa tidak aman, takut-takut, dan bingung ketika bertemu dengan orang baru.

6. Kesempatan belajar
Jika orangtua mendambakan anak yang cerdas, ajarkan anak untuk belajar sejak dini untuk menstimulasi perkembangan otaknya. Ajarkan anak Anda untuk mengenal huruf dan angka serta sediakan berbagai macam buku, alat musik, mainan dan perlengkapan seni.


Ehmmm, satu lagi nih, yang bisa membuat anak menjadi cerdas, bacaan Al Quran karena Bacaan Al-Qur’an memiliki efek yang sangat baik untuk tubuh, seperti; memberikan efek menenangkan, meningkatkan kreativitas, meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan kemampuan konsentrasi, menyembuhkan berbagai penyakit, menciptakan suasana damai dan meredakan ketegangan saraf otak, meredakan kegelisahan, mengatasi rasa takut, memperkuat kepribadian, meningkatkan kemampuan berbahasa, dsb. Hal ini dikarenakan frekuensi gelombang bacaan Al-Qur’an memiliki kemampuan untuk memprogram ulang sel-sel otak, meningkatkan kemampuan, serta menyeimbangkannya. Seorang peneliti bernama Enrick William Duve menemukan bahwa otak bereaksi terhadap gelombang suara tertentu. Dan gelombang tersebut dapat berpengaruh secara positif dan negatif.

Semoga bermanfaat dan menjadi sebuah pembelajaran. Semangat mempersiapkan generasi terbaik untuk masa depan dan kemenangan. Anak hebat akan terlahir dari orang tua yang hebat terutama ibu hebat. Maka bila ibu ingin memiliki anak yang hebat pantaskan diri menjadi ibu hebat. Mulailah dari hal yang kecil, saat ingin memiliki anak yang soleh soleha maka jadilah ibu yang soleha serta pilih pasangan yang soleh, bila ingin anak berahlak yang baik maka jadilah ibu yang memiliki ahlak yang baik andai masih ada kebiasaan yang buruk maka perbaiki agar hal tersebut tidak menurun pada anak-anak nanti, bila ingin anak yang cerdas maka ibu harus lebih banyak belajar terutama belajar membuat anak menjadi anak yang soleh, cerdas, kuat dll. Okeh, Semangat memperbaiki diri... ^_^

Referensi :
http://ailove-engineering.blogspot.com/2013/01/bagaimana-otak-ibu-mempengaruhi-otak.html
http://istakalisa.com/?p=127
http://www.rumahbunda.com/education/alquran-vs-mozart-mana-yang-mencerdaskan-anak/