Sabtu, 30 Maret 2013

Bismillah, menikmati kembali suasana mengetik di keyboard komputer, merasakan suasana warnet yang ku rasa cukup menyiksa karena ada beberapa orang yang tak paham kesehatan yang dengan asiknya menyembur asap rokok yang menyesakkan paru-paru serta beberapa celotehan anak sd yang menjadi penghangat suasana.

Sebenarnya tak berminat ngenet di warnet, cz suasana asap rokok yang ku benci dan harus bayar. karena butuh tuh video dan idm si lepi lg bermasalah beginilah jadinya..

Entahlah, kembali ku karamkan mimpi-mimpiku. aku tak mengerti,,, aku tak paham... tentang diri ini yang terus menunda kelulusan.. kalau kata ustad Rahmat Abdullah "kita harus memiliki azzam yang kuat". dan aku sibuk dengan mimpi-mimpiku yang berkeliaran dalam pikiranku, aku berloncat-loncat pada tangga yang lain dan ku lalaikan satu tugas yang harus kuselesaikan sekarang. terasa sulit membuat diri ini fokus. Allah bantu hamba... genggam hamba... kadang ada rona putus asa menerpa tapi kembali ku tersadar bahwa apapun yang terjadi aku harus siap.. aku harus mampu melaluinya.

Kadang kita berusaha menghindar tapi mau menghindar sejauh apapun kondisi itu akan terus datang bahkan hantamannya lebih menyakitkan.  ahhh... harus bangkit.. harus bangkit..

Rumah Cahaya,,, ehmmm....

Selasa, 26 Maret 2013

Barangsiapa dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barangsiapa dikehendakiNya menjadi sesat, seakan-akan dia (sedang) mendaki ke langit. Demikian Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. Dan inilah jalan Tuhanmu yang lurus. Kami telah menjelaskan ayat-ayat (Kami) kepada orang-orang yang menerima peringatan. 
(QS Al-An'am 125-126)

Sakit Perut



Resiko makan sembarangan adalah sakit perut yang istilah bekennya diare atau mencret-mencret. Kondisi yang saya alami beberapa hari ini. Wuaahhh, bermula dari hari minggu kemarin saya makan makaroni pedes cz kangen banget sama makan snack ringan tersebut yang sering kami bilang snack beracun cz banyak mengandung MSG. Dah lama banget ga makan gituan, aahhh kali-kali bolehlah asal jangan lupa baca bismillah supaya efeknya ga parah-parah amat. Akhirnya saya beli tuh snack, suapan pertama nikmat sampai seuah-seuahan cz pedes banget dan gurihnya itu loh. Berhubung saya maniak pedes habislah tuh makaroni, beberapa jam kemudian terjadi kontraksi hebat pada perut saya dan ya seperti itulah bolak-balik kamar mandi. Supaya ga dehidrasi saya banyak minum air putih dan tetap makan. Tentunya makanan yang sehatlah.

Alhamdulilah, setelah minggu itu senin.. jadilah saya puasa sunah,,, cz selain ibadah puasa juga bermanfaat bagi kesehatan. Saya jadi ingat saat kucing saya sakit, si Abu tercinta diapun melakukan puasa. Kalau saya bahas dengan ilmu saya yang pas-pasan.. dengan puasa lambung kita beristirahat dan ada waktu memperbaiki diri. Alhamdulilah saya kembali sehat dan ga bolak-balik kamar mandi.

Hari selasa, saya makan normal-normal aza kok.. Paginya sempet donor darah, cemas ditolak tuh awalnya cz 2 hari kmaren saya makan mie dan sempet diare jg.. Entahlah, saya slalu berfikir apa yang saya makan berpengaruh pada tubuh saya. Alhamdulilah diterima.. siang makan ayam bakar taliwang (enak bangettt…), pas lagi ngider-ngider cari kontrakan buat temen2 adek, saya kehausan, ngelihat ada es cincau tertarik deh walau rada ragu dikit.. belilah nyes seger masuk ke kerongkongan. Malamnya Masya Allah perut saya kayak diperintil-printil bolak balik kamar mandi 3 kali, dan pagi ini dah 2 kali.. saat tulisan ini saya ketik.. perutnya masih sakit.. Allah, maafin hamba cz nakal makan sembarangan.

Pada kenyataannya, makanan yang masuk ketubuh kita sangat berpengaruh pada kesehatan tubuh jangan asal-asal saja (lagi nampar2 diri nih…). Buat pertanyaan untuk diri, saat saya makan ini bagus ga ketubuh saya? sehatkah? Halalkah? Bersihkah? Enakkah? Enak mah relatiflah ya…  Ada masa-masanya saya sangat bandel, rasanya semua mau dicoba, yang penting halal. Ada kalanya saya kembali insaf kalau makan yang aneh-aneh, Kenapa? Haruslah bersyukur atas nikmat tubuh yang Allah berikan dan tubuh saya bukan untuk diri saya sendiri, ditubuh saya ini terdapat rahim yang akan menjadi tempat tumbuh generasi peradaban. Kalau saya banyak makan aneh-aneh, ga benerlah…

Alhamdulilah, Allah memberi sensor tubuh yang sensitif pada diri saya,,, jadi remnya ga blong… hehe,,,, Makanan itu bisa jadi sumber kesehatan bagi tubuh kita dan sumber penyakit juga. So pilihlah makanan yang baik… Sebenernya lagi ingetin diri sendiri sih.. Terutama para ibu dan calon ibu, Berilah masakan yang terbaik untuk orang-orang yang kita cintai,,, pastikan makanan yang kita sajikan itu Halal, sehat, bersih, baik dan dibuat penuh cinta…. ^_^

Senin, 25 Maret 2013

Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui. 
(QS Al Baqarah : 261)


Kamis, 21 Maret 2013

Hidup
Mati
Nafas
Nyawa
Hampa
Lepas
Tawa
Air mata
Bahagia
Nestapa
Gelora
Setia
Terluka
Pengorbanan
Tanggung Jawab
Rasa
Penghambaan
Cita
Kata
Ada
Manfaat
Resah
Sendiri
Bernaung
Harapan
Pengabdian

Ujian Cinta



“Allah itu membelai kita dengan caraNya yang indah, adakala dengan nikmat agar kita bersyukur dan ujian agar kita bersabar”. Tentang ujian yang sedang meyapa pria yang ku cintai, yang selalu semangatkanku di balik senyumnya yang kaku. Walau tak pernah ia berkeluh kesah atas gundah gelisah tapi ku pahami hatinya sedang terluka. Pria yang selalu ku kagumi atas tanggung jawabnya, kerja keras, kekonsistennya, profesionalnya, keberaniaannya dan ku rasakan betapa keras hidupnya demi kami buah hati yang ia cintai walau jarang kudengar kata itu terucap dari bibirnya.

Ayah, ku menemukan sosoknya dibalik hatiku. Ayah sangat mencintai kami, walau ku ketahui bahwa cinta keduanya adalah pekerjaannya. Sangat ku tahu, bagaimana beliau meniti karier hingga sekarang.

Perjuangan hidup ayah sangat keras, orang tua ayah memang tergolong dari keluarga berada. Tapi itu hanya berada ditahun awal kehidupannya, ujian hiduppun menerpa saat usianya menginjak 11 tahun, ia resmi menjadi yatim piatu. Sejak saat itu hidupnya harus terpisah dari 3 orang adiknya. Ayah harus menuntut ilmu di pesantren di yogya sampai tamat smp. Berlanjut sma ke bogor selama 1 tahun dan tahun berikutnya melanjut sma ke sman 1 Depok. Kuliah adalah cita-cita ayah, saat dia lulus pmdk IPB, tapi tak ayah ambil, ayah lebih memilih mengambil kelulusannya di STP. Ikatan dinas dan fikirnya bisa membantu biaya sekolah adik-adiknya. Ayah malulah aku dengan kelalaianku, jauhnya semangatku dari perjuangan hidupmu.

Kalau ada yang bilang PNS itu makan gaji buta itu tak berlaku untuk Ayah. Ku tau bagaimana ritme ia bekerja, bagaimana ia mempertahankan hak-hak para nelayan, bagaimana ayah mengambil waktu liburnya untuk kepantai, hanya untuk mendengar aspirasi dari mereka. Bahkan puluhan tahun ayah bekerja jatah cuti pertahun hanya ayah ambil kurang dari 5 jari kanan yang kumiliki.

Ayah sedang diuji, ya kembali ke posisi bawah menyakitkan apalagi kita pernah ada di puncak . Ayuk yakin ayah bisa kuat, semua itu butuh proses.. Ayuk yakin ayah bisa kembali bangkit.. ayuk yakin.. ayuk yakin…

Semua itu rejeki dari Allah.. Allah ingin ayah lebih dekat lagi Allah…. Ini adalah ujian cinta dari Allah untuk keluarga kita Ayah, Allah ingin keluarga itu lebih beraroma surga, Allah ingin memilih teman terbaik untuk Ayah. Ayah adalah kebanggaan ayuk.. selalu… selalu….  Untuk selamanya…

Ayah yang selalu mendukung impian kami,, ayah yang selalu suport harapan kami… betapa ku mencintai Ayah selalu…

Suatu kali sms dari ayah “ anak2 ayah&mama ikak bertige adalah harta kami yang tak bisa dibandingkan dengan apapun juga oleh karena itu kami dengan segala upaya agar ika dapat survive dalam menghadapi dunia akherat maka manfaatkan waktu dengan baik kejar dream agar terwujud. Kami akan selalu jadi fasilitator selagi kami bisa”.

Senin, 18 Maret 2013

Waktu

Adakah waktu yang terhenti, adakah waktu itu melambat, adakah waktu itu berputar dari masa depan menuju masa lalu, adakah waktu itu terulang beberapa kali sehingga manusia bisa memperbaiki episode kehidupan yang menurutnya berantakan. Adakah kehidupan yang terbalik, manusia terlahir sangat tua, tubuhnya sudah bungkuk, kulit keriput, mata yang tak awas, gigi yang ompong, rambut yang memutih, lambat laun berubah menjadi lebih muda, muda, remaja, dan kembali seperti bayi. Adakah aku yang sedang berkhayal? Khayalan gila, yang menusuk logika. Pada kenyataannya waktu terus berputar dari detik menuju menit menuju jam menuju hari menuju minggu menuju bulan menuju tahun dan berlalu.  


Tentang perputaran waktuku dan aku masih dalam zona keengganan dan ketakutan dalam melangkah, adakah aku akan tergilas waktu. Allah, rencanaMu lebih indah dari rencana manusia. Ku amati tumpukan buku di meja kamarku, ku amati hatiku dalam-dalam, ayo melangkah, apa yang kau takutan? Bagai sekat yang menahan, apakah ini ulah kemalasan?? Ku leburkan diri pada airmata kebimbangan. STOP diam,aku ini menyelusuri aliran darahku dan kurasakan ratusan cc darah terpompa dijantungku.

Tak Berjudul !

Ku bisikan pada jiwaku, bisa kah kau kehilangannya?

Tiba-tiba, air mataku siap mengalir tapi terbendung oleh logika diri tentang hadirnya, atas apa ia tercipta dan siapa pemiliknya.
Berhamburan aku dalam bayang, akan mereka yang kucintai, yang hidupnya bermula atas tersambung pada aliran darahku. 9 bulan 10 hari membersamai tubuhku dalam dekapan yang maha kokoh bersemayam dalam 1 sifat Allah yang tersimpan dalam tubuhku, Rahim.

Aku hanyut dalam kebersamaan yang sebenarnya belum kurasa, aku hanyut pada perjuanganku nanti saat mungkin syahid akan menjadi jalan takdirku, aku hanyut saat mendengar tangis pertamanya, saat air mataku tumpah melihat wajah, kelengkapan fisiknya kukecup lembut keningnya dan ku katakan “Alhamdulilah, terima kasih Maha Cinta atas kehadirannya ke dunia”. saat  ku beri haknya, nutrisi paling sempurna untuk pertumbuhannya, saat ku bisa membersamai perkembangnya. Melihat senyum pertamanya, mengamati gerak tubuhnya, kata pertama keluar dari mulutnya, pertama ia berguling, tengkurap, duduk, berjalan terbata-bata, bahkan saat ia berlari. Mengikuti apa yang ia lihat, melihat kecerdasaannya, dan bagaimana ia mengenal Tuhannya. Aku terleburkan dalam dimensi sebagai madrasah pertamanya.
Cinta, kau bagai segalanya untuk bunda. Tapi ku tak tau sampai kapan kebersamaan itu terus terukir karena pasti ada tali pemutus yang akan pisahkan kami dari dunia yang fana. Takut kehilangannya itu pasti apalagi ia yang dicintai, yang dinanti-nanti.

Mengapa aku berfikir seperti itu? Atas kehilangan yang dirasakan seorang ukhti. Saudariku itu kehilangan seorang putri. Belum genap usia sekecil 1 tahun, ternyata Allah milik rencana atas dirinya. Aku tau…itu pasti sakit, sangat sakit.. Usia yang sedang lucu-lucunya, saat melihat perkembangnya ditahun pertama sebagai manusia. celotehan lucu, gerak-gerakan unik, saat memperkenalkan dunia padanya, saat menuntunnya untuk berjalan.

Tak ada yang abadi semuanya fana kecuali Allah. Semua itu bukan milikku tapi milik Allah, semua hanya berbentuk titipan dan aku akan dimintai pertanggung jawaban atas titipan itu. termasuk anak-anakku nanti…

Betapa ku terbawa pada kondisi saudari-saudariku di Palestina. Tentang mereka yang  mempersiapkan anak-anak mereka pada keabadian menuju kesyahidan. Ku rasa hati mereka luka bernanah, melihat kondisi anaknya tak lagi bernyawa. Tapi janji Allah sebagai penyembuh luka, pengobat nestapa dan yakin Surga Allah sebagai jaminannya.

Bagaimana anak-anakku nanti dan bisakah aku bernazar seperti istri Imron lakukan atas anak dalam kandungannya yang terlahir bernama Mariyam. Ia berkata… “ Ya Tuhanku, sesungguhnya aku bernazar kepadaMu, apa (janin) yang dalam kandunganku (kelak) menjadi hamba yang mengabdi (kepadaMu), maka terimalah (nazar itu) dariku. Sungguh, engkaulah yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS Ali Imran:35).  Mendidiknya menjadi insan-insan peradaban, aku yang seperti ini. Allah berikan petunjukmu…

Ku tutup mataku… hitam gelap dan ku coba rasakan harmoni detak jantungku, aku bernyawa.

Jatuh Cinta

Apakah aku sedang jatuh cinta?

Sapaku pada hati
Yang sedari tadi gerimis
Menemani hari-hari

: ia jawab TIDAK

Jadi apa?

:ia jawab aku sedang patah hati

Mengapa?

Karena aku tak bisa kelola rasaku
Hingga setan mampu menusuk-nusuk nalarku
Dan kini ia tertawa dan berlalu
Menghempasku dalam nokhtah kehampaan

Lalu?

Aku mencoba bangkit
Dari gemerlap cinta palsu
Yang ku ukir sederhana
Pada sosok yang fana

Ku hapus bayangnya
Ia hilang

Tapi?

Memang tak mudah
Hanya saja
Sang Maha Cinta
Tlah genggam tanganku

Dan menyapa
“akanKu ganti dengan yang lebih baik?”
JanjiNya padaku

Jatinangor, 2013