Sabtu, 15 Juni 2013

Seni Menasehati

Wuahhh...... Subhanallah... Astagfirualllah... Ya Rabb maafkan hamba yang tak pandai mengelola waktu yang kau berikan. Draft perbaikan blom kelar, profil team proposal Rumah Cahaya blom beres.. Malah dengan hinanya saya mengurusi urusan orang lain... hikshikshiks....

Zengzeng... lagi buka-buka home fb beberapa menit yang lalu, ada seorang ukhti yang sedang menceritakan persahabatannya abahnya dan bibi tetangganya yang dulu yang baru bertemu, setelah 16 tahun tidak ada pertemuan dan komunikasi, ceritanya panjang dan haru terakhirnya ada foto sih bibi yang ga pake kerudung.. Terus dibawah foto tersebut ada ukhti lain yang komen " ukhti tolong gambar itu porno, ibu itu tidak mengunakan kerudung, dosa ibu itu 100 kali blablabla..... " panjang... saya lupa redaksi katanya...

Apa yang saya sorot disini? Adalah cara ukhti itu mengingatkan... Sayapun adalah manusia dhoif yang penuh salah dan kurang bijak dalam menasehati orang lain, lebih pantasnya diingatkan... Ehmm Allah menyukai saat hambanya saling menasehati dalam kebaikan itu tertuang jelas dalam firmannya QS Al-Asr: 3 .. Tapi tetep ada seninya mengingatkan orang lain... Ehmmmm... kalau lihat temen di fb yang menurut kita ada yang harus diingatkan, coba ingetin pake via sms yang lebih pribadi, kalau cuma temen di fb aza ingetin via pesan aza...

Teringat perkataan imam syafi'i ('afwan redaksinya rada lupa hehe...) beliau berkata "Mengingatkan atau menasehati saudaramu itu secara khusus saja, bila kita mengingatkan atau menasehati didepan umum sama saja menghina atau mempermalukannya.." cerita yang lain lagi, kalau ini saya lupa cerita tabi'in yang mana (Wuahhh... maafkan ya,,, Ya Rabb tambahkan rejeki ingatan kebaikan pada hambaMu ini...)... Ada seorang ta'biin dia sedang mengajarkan muridnya, saat mengajar mereka duduk dibawah pohon dan pada saat itu guru ta'biin tersebut melihatnya , ada sesuatu yang menganjal dalam hati sang guru saat ta'biin itu mengajar, muridnya duduk diarea yang panas dan ta'biin tersebut duduk di area yang teduh. Sang guru berinisiatif mengingatkan muridnya tersebut tapi tidak pada saat itu juga... Guru itu tau kalau ta'biin memiliki kebiasaan tidur malam sekali untuk membaca dan guru tersebut datang kerumah muridnya dengan mengendap2, mengetuk pintu rumah muridnya tersebut. Sang Ta'biin merasa bingung melihat sang guru.. sambil berbisik sang guru mengungkap nasehatnya pada sang murid tentang apa yang ia lihat tadi... MasyaAllah, betapa sangat hati-hatinya Sang Guru itu menasehati orang lain... Ehmm, adakah kita seperti itu?

Menjadi sebuah pembelajaran saat kita dinasehati dan menasehati... Saat menasehati, Niat yang baik, cara yang terbaik, waktu yang terbaik, dan pemilihan kata yang terbaik ( Ya Rabb, harus banyak belajar), Saat dinasehati... Bagaimanapun caranya terima dengan lapang dada.. Ambil yang menjadi nasehat yang membuat kita jadi lebih baik tinggalkan yang tidak ada manfaat buat kita... Ehmmm, belajar untuk menerima tanpa ada pembenaran kalau benar kita salah.... Untuk kritikan yang bermunculan apalagi kita ada di ranah strategis harus benar-benar bijak menanggapinya... Al-Qardhawi sangat selektif saat ingin membalas komentar dari orang lain, ia akan melihat mana yang mengomentari dengan niat baik untuk perbaikan atau komentar yang ditunjukan padanya hanya untuk menaikan diri yang mengomentari.... Ya gitu, kan bisa bangga tuh orang... "tuh Al Qardhawi mengomentari kritikan saya...".

 Wa'allahualam.....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar