Senin, 03 Juni 2013

Nonton Film " Sang Kiai "

Mau cerita... hahaha... Pulang dari kampus habis dari bimbingan kedosen tercinta saya melaju ke Sebuah salon muslimah untuk perawatan gratis... hahaha.. enak ya... (ini ga perlu saya ceritakan). Setelah itu... Entahlah, apa yang membuat hati saya terketuk untuk membuat angkot stop di jatos lalu saya menuju bioskop dan nonton film "Sang Kiai". Nonton bioskop itu enaknya sendiri.. hehe.. lebih meresapi.... Dalam 6 tahun di Jatinangor saya sudah 9 kali masuk Bioskop dan  film yang saya tonton adalah film yang saya anggap berkualitas... (ga perlu cerita kali -_-")

Beli tiket.. zeng-zeng 25rb duduk dikursi nomor F9 (Ga penting ya...). Pas lagi nunggu film di mulai saya lihat ada film Jokowi dalam hati "pencitraan banget... hahaha"...  Kita lihat saja pemimpin Indonesia yang terpilih 2014 nanti... Semoga yang terbaik untuk Indonesia dan membawa perubahan ke arah yang lebih baik.

Film "Sang Kiai" menurut saya bagus... Ada hikmah yang bisa diambil dan ga ngebosenin.. karena pernah saya nonton film dan saat nonton saya lihat jam terus... dalam hati bilang "kapan sih filmnya beres?"... Hikmah apa aza yang bisa saya petik :
1.Hidup adalah perjuangan.... hehe... Bagaimana perjuangan KH. Hasyim Asyari bersama rekan-rekan ulama memperjuangan kemerdekaan Indonesia tanpa menggadaikan aqidahnya.. ehmmm, siasat politik dll... Dalam kehidupan kita sekarang.. kita sudah merdeka secara fisik tapi kita sedang terjajah lebih dahsyat lagi.. halus tapi menusuk, saling menikam dengan segala kepentingan, yang putih dibiaskan agar terlihat hitam, yang hitam diindahkan agar terlihat putih... Ahhh negeriku terjajah oleh dirinya sendiri terbonekakan oleh permainan dunia... Tapi yakinlah bahwa Indonesia akan bangkit karena Roda itu terus berputar ga mungkinkan kita terus dititik bawah tapi pasti suatu saat kita dititik atas dan bagaimana kita mempersiapkan diri... Allahu Akbar... Hidup Indonesia

2. Kehidupan beliau sangat bersahaja, bijak dan dermawan.. wuahhh... Masya Allah...Panutan... Jiwa sosial yang tinggi saya suka itu... Bagaimana beliau membuat pesantren untuk melahirkan generasi terbaik yang dekat dengan Allah.... Tidak membebani santri terlalu berlebihan oleh sebab itu beliau giat berdagang dan bertani agar dapat sumber lain sebagai sarana penyokong dana di pesantrennya... Aahhh itupun yang saya fikirkan saat bercita-cita membuat sekolah... sekolah bukan lah bisnis sosial sarana pemutar uang tapi sekolah adalah sarana mencetak kader peradaban... Keuangannnya ada roda lain yang lebih besar untuk menyokongnya... Ahhh bener juga... Jadi Kaya itu bukan untuk foya-foya tapi Jadi Kaya itu untuk bisa menebar kebermanfaatan lebih bagi umat dan sarana memenangkan Agama Allah... aamiin...

3. Peran seorang Istri? benar kata orang bijak "Dibalik Pria Hebat pasti ada Perempuan yang hebat pula". Ya, ga bisa dipungkiri bahwa  peran seorang perempuan itu sangat berpengaruh pada sepak terjang suaminya... Rasulullah dengan Khadijah dan Ummul Mukminin lainnya, Ibrahim dengan Hajar dan Sarah, Ali dengan Fatimah, yang lokal Habibie dengan Ibu Ainun, Pak Harto dengan Bu tien... Peran istri itu sangat berpengaruh... Ahhh, Bagaimana dengan saya? Jadi inget peristiwa saya nonton Film Ainun Habibie dari awal sampai akhir film saya nangis terus.. ya akibat nonton+saya kefikiran suami saya (loh... suami aza blom punya?" saya kefikiran... apakah saya bisa menjadi istri terbaik untuknya? Apa saya bisa menjadi penguat segala mimpi-mimpinya? Apakah saya bisa menjadi sosok yang menjadi tempatnya berkeluh kesah? teman diskusi?... Jleb... Jleb.. Jleb....

Satu petuah dari istri pa kiai " Perempuan ibarat pakaian bagi laki-laki, melindungi di musim hujan dan meneduhkan di musim kemarau "..

4. Pak Kiainya romantis... hahahaha walau rada garing.... pertama saat pak kiai ngasih kerudung buat istriya dan saat pak kiainya selesai... khusyuk berdoa dan istrinya bertanya "Pak, bapak selalu mendoakan santri dan para mujahid lainnya... Apakah saya ada dalam doa bapak?" lalu pak kiai jawab " saat saya berdoa agar dijauhkan dari api neraka, kamu pun ikut dalam doa saya karena dirimu adalah bagian dari saya.." ahhh so sweet... kok saya yang meleleh...

5. Nikmatnya iman.... Salah satunya saat mendengar adzan....Apa yang kita rasakan saat mendengarkan adzan... terharu, tergerak untuk shalat, terpanggil atau berlalu? atau hanya sebagai penanda waktu?.... Suatu kali saya tertegun dengan kata " Haya ala al falah" ingin menangis... kita diajak menuju kemenangan tapi banyak umat muslim pesimis dengan kemenangan itu....  bukan kita punya Allah yang Maha Besar yang miliki Kuasa atas segala sesuatu......

6. Terakhir yang bisa saya ambil... yang paling membekas dihati saya adalah KEMATIAN.. mati itu pasti tapi bagaimana cara kita mati, mati itu sakit bahkan Rasulullahpun merasakan sakitnya Sakratul maut... Jadi bagaimana kita menjemput kematian itu? mau khusnul khatimah atau su'ul khatimah.. melihat perjuangan mereka yang mati syahid, berjuang membela agama Allah dan tanah air... ahh iri... lihat Kiai Zainal Mustafa yang meninggal dipenggal kepalanya karena berperjuangan hak umat dan Agamanya... bahkan Kiai Hasyim meninggalpun saat memikirkan masalah umat... Ahh, bagaimana dengan kematianku? hikshiks.. sedih... "Ya Rabb jemput hamba dengan kondisi baik dan ada di jalanMu....

Terlepas dari mungkin banyak kepentingan saat film ini dibuat.... ehhmmmm... tapi saya mencoba memetik hikmah didalamnya...  .. Semangat melakukan perubahan... dimulai dari hal yang kecil yaitu diri kita sendiri... ^_^... Wuaahhhhhhh.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar