Sabtu, 23 Februari 2013

Kado Buat Gani

Setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda dalam memilih sesuatu. Begitu juga tadi malam, saya dan abang (adik ke2) pergi kesebuah pusat perbelanjaan yang ada di tempat saya tinggal. kami ingin membeli kado untuk gani yang tadi malam mengadakan syukuran khitanannya.

Gani adalah anak tetangga kami dikontrakan yang lama. Alhamdulilah hubungan silahturami itu masih terjaga cukup baik. Dulu waktu saya masih dikontrakan Gani sering main ke rumah bersama teman-temannya ada Hani, Zaki, dedek, Kakak, Eneng, Risma, Iin.. membaca buku bersama, bercerita, mewarnai, bernyanyi, belajar mengenal huruf dan angka. Saya kangen suasana itu lagi, saat bisa berinteraksi dengan mereka.

Berada di lingkungan yang sunda banget, terasa kekeluargaan dan kesederhanaan yang tercipta di lingkungan tersebut. Tegur sapa saat bertemu dan selalu saat lewat rumah mereka "neng mampir dulu" kalau ga "hayu neng main ke rumah ibu.." . Orangnya ramah-ramah itu yang saya rasa P\pada suku sunda dan tetap saja setiap suku memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Balik lagi ke kado untuk gani, saya dan abang masuk ke sebuah toko buku. Entahlah, bila memberi kado saya lebih seneng memberikan buku. sudah 3 buku cerita Rasul yang ada di tangan saya yang ingin saya jadikan kado buat Gani. lalu abang bilang "buku yuk, waktu saya sekecil. saya ga begitu suka baca buku, sukanya mainan pedang-pedangan, tamiya, pistol-pistolan, paling kalau buku mah cukup dilihat doang terus udah deh". lalu saya jawab " ihh, pasti suka.. kan membaca itu harus dibiasakan dari kecil" umur gani itu 6 tahun. lalu abang jawab "kan setiap orang tua didikannya beda, mainan pedang-pedangan, tamiya itu melatih motorik anak juga loh yuk, supaya anak lebih kreatif. gmana? atau mau beli kado yang lain aza?" akhirnya setelah beberapa lama berdiskusi kami membeli alat mewarnai buat gani buku gambar, crayon, pensil, serta perlengkapan lainnya dan botol air minum. Ceritanya ngambil jalan tengah, karena saat dulu kalau gani main kerumah hobinya gambar dan mewarnai, mengambar juga bisa mengasah motorik, kekreatifan, imajinasi dari anak. Begitulah, kadang saat memutuskan atau membeli sesuatu kami suka berdiskusi, urusan rumahpun seperti itu. Tapi yang betenya kalau udah urusan bersih-bersih " Bang, gantianlah masa setiap hari ayuk yang kebagian bersih-bersih?" terus dengan entengnya dia bilang "bukan ga mau gantian yuk, ini adalah bentuk latihan buat ayuk kalau dah rumah tangga nanti'. selalu kata itu yang diulang-ulang dan memang dia jarang bersih-bersih kecuali urusan buang sampah.

Tapi dalam urusan yang lain, abang terlihat dewasa. Saat kami berdiskusi meyikapi sesuatu. Ternyata adikku dah gede ya... hahaha...

Kangen suasana kontrakan yang dulu, dikontrakan sekarang kami hanya terkukung dalam rumah masing-masing dan tegur sapa tercipta saat bertemu dipenjual sayur atau saat berpas-pasan diluar rumah, dalam bentuk cerita atau tercipta senyuman saja. Sepi sekali, hanya terdengar suara burung dipagi hari atau suara penjual yang lewat atau suara cici pembantu depan rumah yang tertawa maha dahsyat, atau sion yang memecahkan kesunyian hari.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar