Kamis, 04 Juli 2013

Emosi Ibu, berpengaruh pada Anak

Alhamdulilah, satu urusan untuk persiapan sidang sudah beres, InsyaAllah senin ini berjuang lagi untuk melengkapi yang lain. Saat perjalanan pulang bertemu dengan tetangga kompleks, rumahnya berbeda blok dari kontrakan saya, teteh ini sedang berkunjung ke rumah mertuanya. Tak lupa saya menyapanya...
"teteh, assalamualaikum.." 
ia jawab "walaikumsalam" 
lalu kami bercakap-cakap "teteh, syifa pa kabar?"
Sedikit murung ia menjawab
"ya gitu teh, Syifa drop lagi kadar proteinnya naik lagi.. ahhh bingung teh.. anak sakit gini mah susah-susah gampang.."
"Sabar ya teh, smoga syifa lekas sembuh...." mungkin itu yang bisa saya ucapkan.

"iya teh, aamiin.. atuhlah susah teh... makannya gitu, ga boleh ini, ga boleh itu... anak makan telor, ya bosen dia nya... mau makan yang lain gmana? saya nya jadi susah teh.... liat syifanya kayak gitu, saya jadi sedih... males makan, dia ga makan saya ikut ga makan...nasi tuh rasanya ga bisa masuk,,, sekarang mah makan yang ada aza... lemes teh saya nya... yakin bahwa syifa bakal sembuh tapi kan butuh proses ya teh.. saya juga sudah berusaha,, memberikan yang terbaik..."
Tertangkap aura duka dari matanya...

"iya teh,,,, Semoga yang terbaik buat syifa... tetehnya harus semangat dan sehat ya.... Tong malas makan, kalau teteh sakit siapa coba yang bisa rawat syifa"
beliau pun tersenyum, saya melanjutkan lagi kata-kata saya 
" Emosi ibu itu berpengaruh pada anak loh teh, kalau teteh sedih, murung, syifa pun ikut merasakannya... jadi teteh harus optimis dan suport syifa untuk sembuh... selain usaha kita secara medis, menyiapkan makanan yang sehat, dukungan batin seorang ibu ke anak itu berpengaruh besar pada kesembuhan anak"
ia menjawab  
"bener juga teh..."
  saya jawab "iya teh... Semangat"...

Setelah percakapan itu kami berpisah dan saya nya... ehmmmm "Ya Allah, saya sotoy banget yak... -__-" ... Semoga teori yang saya sampaikan benar.... ahhhhh.... bagi saya, emosi seorang ibu itu berpengaruh pada anak... kalau ibu positif anak jd positif, kalau ibu negatif anak jadi negatif... karena anak itu bagai spons yang menyerap energi disekitarnya...". Oya, anak tetangga saya ini mengalami penyakit Sindroma nefrotik yang butuh penangan khusus, kasihan anaknya baru berusia 5 tahun... Mohon doanya semoga syifa lekas sembuh...lebih lengkap tentang penyakit ini baca di sini.

Ehmmm, pengaruh emosi ibu itu berpengaruh bagi kondisi janin loh ( hahaha ga nyambung ya,,,, cz saya cari-cari tentang anak ga dapet yawdahlah ke janin aza... kan sama-sama anak, bedanya yang satu masih dalam kandungan, yang satunya lagi dah tiba kedunia). Para ahli yang concern dengan perkembangan janin bayi selama masa kehamilan di dalam rahim ibunya melakukan berbagai macam penelitian. Di awal penelitian, mereka berhipotesis (menduga) bahwa pengaruh kondisi psikologis ibu pada perkembangan janin itu saling berhubungan. Di sini, kondisi psikologis yang baik (positive thinking) selama masa kehamilan bisa membentuk bayi dengan fisik yang sempurna dan juga mental yang sehat.

Dr Thomas Verny di dalam Buku yang diterbitkan Association for Prenatal and Perinatal Psychology and Health (APPPAH) dan juga Journal of Prenatal and Perinatal Psychology and Health mengatakan bahwa pikiran wanita hamil itu berhubungan erat dengan bayi yang dikandungnya. Menurutnya, segala hal yang dirasakan dan dipikirkan ibu hamil itu dikomunikasikan kepada bayinya melalui neurohormon (hormon saraf), seperti halnya nikotin dan alkohol atau obat-obatan yang dikonsumsi ibu hamil.

Tak hanya menurut Dr. Verny saja, di dalam jurnal ensiklopedia kesehatan disebutkan bahwa emosi, mental, dan juga kondisi fisik ibu hamil itu dipengaruhi hormon dan molekul-molekul yang sangat tergantung dengan emosi. Ada pun emosi pada ibu hamil sendiri, menurut Deepak Chopra, M.D, terbentuk dari bagaimana dia memandang kehamilannya, perencanaan kehamilannya, pernikahannya, pekerjaannya, kesehatannya, bahkan hingga lingkungan di sekitarnya. Masih menurut dia, pikiran ibu hamil adalah penentu dari emosinya. Dan emosi menjadi penentu bagi neurohormon. Persis seperti ucapan yang dikatakan Dr.Verny.

Dr. Deepak Chopra menjelaskan penelitiannya. Ketika seorang ibu hamil merasa takut, stres, dan khawatir, hormon-hormon stres yang ada di dalam tubuhnya akan ke luar dan masuk ke seluruh pembuluh darah. Termasuk pembuluh darah yang menghubungkannya ke tubuh bayi yang sedang dikandungnya melalui plasenta. Dan ini jelas membuat darah di dalam tubuh bayi pun menjadi tinggi kadar hormon stresnya.

Hormon stres yang tinggi di dalam darah bayi yang ada di dalam rahim bisa mengaktivasi sistem endokrin. Dan sistem endokrin berpengaruh kuat terhadap perkembangan otak bayi yang ada di dalam rahim tersebut. Dari penelitian yang dilakukan terhadap bayi yang lahir tidak sesuai yang diharapkan (seperti prematur, kurang berat badannya, hperaktif, mudah teriritasi, hingga mudah sakit) didapatkan hasil bahwa selama kehamilan ibu mereka mengalami kondisi psikologis yang tidak baik/stres. Sebaliknya, bayi-bayi yang sehat dan pintar adalah bayi-bayi yang dilahirkan dari ibu-ibu yang selama masa kehamilannya dipenuhi dengan hal-hal positif. Seperti bahagia, keadaan lingkungan yang mendukung, tenang, nyaman, dan jauh dari stres.

Gitu deh... berpengaruh banget... So saat lagi hamil itu harus terus berpikir positif, jangan sedih ataupun stres.. Jadi inget, Dalam firman Allah pun... diingatkan  bahwa saat hamil itu ga boleh bersedih hati " Maka dia (Jibril) berseru kepadanya dari tempat yang rendah,'Janganlah engkau bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahnu. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya (pohon) itu akan mengugurkan buah kurma yang masak padamu. Makan makan, minum dan bersenang hatilah engkau..." (QS Mariyam: 24-26). Semoga Bermanfaat...

(Terus belajar menjadi perempuan peradaban... untukMu, bentuk ibadahku...
Suatu saat saya akan melalui fase ini...hamil, melahirkan, menyusui, mendidik, mengantarkan anakku pada jalan kesuksesan dunia akherat,,,, Aamiin....Bunda mencintaimu kemarin, hari ini, esok dan selamanya... )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar