Jumat, 15 Februari 2013

Tips agar Anak Cerdas

Sering kita dengar bahwa kecerdasan seorang anak itu ditentukan oleh ibunya. Hal ini bisa dikatakan benar. Mengapa? Karena ibu adalah orang yang memiliki intensitas interaksi dengan anak lebih lama. Kecerdasan itu bergantung pada muatan apa yang diberikan lingkungan dan ibu pada anaknya karena anak bagaikan spons terutama pada usia 0-6 tahun, anak akan menyerap semua yang ia lihat,rasa, dan dengar. Kecerdasan ibu dapat diartikan dalam Kestabilan emosi, ahlak yang baik, pendidikan, pemahaman ilmu agama, mendidikan anak, pemahaman tentang gizi, kebiasaan dll. Ada yang lain mengatakan bahwa kecerdasan otak itu diibaratkan 'hati'. Kasih sayang dan cinta berpengaruh pada perkembangan otak dan kecerdasan seorang anak.

Sebuah penelitian para ilmuwan dari University of California, Los Angeles (UCLA) membandingkan dua otak anak berusia 3 tahun dengan nasib berbeda. Untuk menunjukkan, pengasuhan dengan kasih sayang bukan hanya merawat secara emosional, tapi juga menentukan ukuran otak seorang anak. Dari hasil pemindaian otak ditemukan, otak anak yang diasuh dengan kasih sayang dan cukup cinta berukuran jauh lebih besar, memiliki bintik dan area hitam lebih sedikit dari yang lain, yang diabaikan. Menurut para ahli syaraf, perbedaan ukuran otak anak berasal dari satu penyebab utama: tergantung cara setiap anak dirawat oleh ibu mereka. So kasih sayang dan merawat anak dengan baik berpengaruh pada perkembangan otak dan kecerdasan anak. Terutama bayi dalam usia 2 tahun pertama kehidupannya hal ini berdampak besar pada perkembangan otak anak menurut Profesor  Allan Schore dari UCLA. 

Selain itu, ada 6 faktor yang perlu diperhatikan agar anak tumbuh dengan otak yang cerdas : 

1. Makanan
Perkembangan otak anak tentunya sangat dipengaruhi oleh nutrisi dari makanan yang dikonsumsinya. Pastikan anak mendapatkan ASI eksklusif sampai usia 2 tahun, kemudian berikan makanan yang bergizi tinggi seperti telur, ayam, ikan, sayuran dan buah-buahan.

Pastikan anak mendapatkan asupan vitamin, mineral, protein dan lemak sehat seperti asam lemak omega-3 yang cukup agar tumbuh menjadi anak yang cerdas.

2. Tidur
Anak membutuhkan istirahat dan tidur malam yang baik agar otaknya dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Sejak bayi lahir hingga tumbuh menjadi anak usia sekolah, harus memiliki rutinitas tidur yang konsisten setiap harinya.


3. Trauma
Trauma dapat menimbulkan efek negatif terhadap perkembangan otak bayi dan anak-anak. Contoh trauma yang biasanya terjadi pada anak usia dini termasuk selamat dari bencana alam, kehilangan anggota keluarga, dan mengalami penyakit kronis.

Trauma juga dapat terjadi jika anak mengalami pelecehan seksual, kemiskinan, atau memiliki orang tua pecandu alkohol atau narkoba. Anak yang mengalami trauma akan menghadapi masalah seperti perubahan pola makan, tidur, perubahan perilaku, serta kesulitan bergaul dengan teman-temannya.
Dukung dan dampingi anak Anda agar dirinya terbebas dari trauma. Jika trauma tetap bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama, Anda perlu membawa anak menemui ahli psikologi agar anak terhindar dari gangguan otak akibat trauma yang kronis.

4. Kegiatan fisik
Anak yang fisiknya kuat akan memiliki otak yang sehat dan cerdas. Oleh karena itu, jangan batasi aktivitas anak demi kesehatan fisik dan perkembangan otaknya. Anak masih terlalu dini untuk melakukan olahraga khusus yang berat, dirinya hanya perlu lebih aktif ketika bermain bersama teman-temannya di luar ruangan.


5. Ikatan orang tua
Sebuah hubungan yang positif dan harmonis antara kedua orangtua memungkinkan seorang anak merasa aman dan disayangi. Hal ini membuat anak lebih percaya diri dan suasana keluarga yang nyaman mendukung perkembangan otak yang sehat.

Di sisi lain anak-anak yang tinggal dalam lingkungan keluarga yang kurang harmonis, akan merasa tidak aman, takut-takut, dan bingung ketika bertemu dengan orang baru.

6. Kesempatan belajar
Jika orangtua mendambakan anak yang cerdas, ajarkan anak untuk belajar sejak dini untuk menstimulasi perkembangan otaknya. Ajarkan anak Anda untuk mengenal huruf dan angka serta sediakan berbagai macam buku, alat musik, mainan dan perlengkapan seni.


Ehmmm, satu lagi nih, yang bisa membuat anak menjadi cerdas, bacaan Al Quran karena Bacaan Al-Qur’an memiliki efek yang sangat baik untuk tubuh, seperti; memberikan efek menenangkan, meningkatkan kreativitas, meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan kemampuan konsentrasi, menyembuhkan berbagai penyakit, menciptakan suasana damai dan meredakan ketegangan saraf otak, meredakan kegelisahan, mengatasi rasa takut, memperkuat kepribadian, meningkatkan kemampuan berbahasa, dsb. Hal ini dikarenakan frekuensi gelombang bacaan Al-Qur’an memiliki kemampuan untuk memprogram ulang sel-sel otak, meningkatkan kemampuan, serta menyeimbangkannya. Seorang peneliti bernama Enrick William Duve menemukan bahwa otak bereaksi terhadap gelombang suara tertentu. Dan gelombang tersebut dapat berpengaruh secara positif dan negatif.

Semoga bermanfaat dan menjadi sebuah pembelajaran. Semangat mempersiapkan generasi terbaik untuk masa depan dan kemenangan. Anak hebat akan terlahir dari orang tua yang hebat terutama ibu hebat. Maka bila ibu ingin memiliki anak yang hebat pantaskan diri menjadi ibu hebat. Mulailah dari hal yang kecil, saat ingin memiliki anak yang soleh soleha maka jadilah ibu yang soleha serta pilih pasangan yang soleh, bila ingin anak berahlak yang baik maka jadilah ibu yang memiliki ahlak yang baik andai masih ada kebiasaan yang buruk maka perbaiki agar hal tersebut tidak menurun pada anak-anak nanti, bila ingin anak yang cerdas maka ibu harus lebih banyak belajar terutama belajar membuat anak menjadi anak yang soleh, cerdas, kuat dll. Okeh, Semangat memperbaiki diri... ^_^

Referensi :
http://ailove-engineering.blogspot.com/2013/01/bagaimana-otak-ibu-mempengaruhi-otak.html
http://istakalisa.com/?p=127
http://www.rumahbunda.com/education/alquran-vs-mozart-mana-yang-mencerdaskan-anak/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar