Rabu, 20 Februari 2013

?

Apa kabar iman?
masih terpupuk subur kah atau mengalami degradasi akan kefanaan dunia.
Apa kabar ahlak?
Sudahkah dia bermain dengan kebaikan dan meninggalkan keburukan
Apa kabar hati?
Sudahkah ia tertanam rasa cinta dan naluri untuk selalu memberi kebermanfaatan  serta meninggalkan penyakit yang mengerogoti diri.

Sebenarnya banyak yang bisa ditanyakan pada diri ini, yang menjadi ladang intropeksi. Ini tentang iman, iman yang bersemayam di hati manusia yang harus dijaga dan terus ditumbuhkan agar tak layu atau kerdil di gilas martil kesombongan.

Bagaimana membuat iman ini terus tumbuh, cermati ayat berikut serta petik makna didalamnya

Bukankah Dia (Allah) yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, yang menjadikan sungai-sungai dicelah-celahnya, yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengkokohkan)nya dan yang menjadikan suatu pemisah antara dua laut? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? sebenarnya kebanyakan mereka tidak mengetahui. (QS An-Naml : 61)

Dan dari langit kami turunkan air yang memberi berkah, lalu kami tumbuhkan dengan (air) itu pepohonan yang rindang dan biji-bijian yang dapat dipanen, dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun, (sebagai) rezeki bagi hamba-hamba (kami), dan kami hidupkan dengan (air) itu negeri yang mati (tandus). seperti itulah terjadinya kebangkitan (dari kubur) (QS Qaf : 9-11)

Segala yang di alam semesta ini, saat kita tafakuri dan resapi akan menambah keimanan padanya, lalu mengapa terkadang kita masih percaya pada selain Dia?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar