Perjalanan hari ini cukup panjang,
dari muter-muter di UPI, diteruskan ke LE dan berakhir di taman surga (loh dah
meninggal dong hahaha… maksudnya d panti asuhan entah mengapa bila dari sana
saya terinspirasi buat nulis). Di sana saya sering merasakan jatuh cinta saat
melihat senyum, tawa, celotehan kecil, dan gengaman bayi mungil. Saya merasa
panti adalah salah satu sekolah untuk saya, sekolah jadi bunda. belajar gendong
bayi, melatih insting buat membedakan bayi itu ngantuk, laper, atau buang air,
dan belajar bersyukur. Ternyata jadi bunda itu ga mudah ya… terkadang saya udah
seperti orang autis membuat anak tertawa, apalagi kalau anak yang nangis terus
maunya digendong pas digendong dia ga tidur2 huwaahhh…. Tangan pegel juga kalau
harus gendong lebih dari 30 menit (lebay ya..). Apalagi kalau dah jadi bunda,
harus bangun tengah malam, anak bangun 2 jam sekali, harus ganti pempes,
ditambah lagi kalau anaknya kembar. Ternyata berat juga,,, Jadi inget mama deh.
Mama terima kasih atas semuanya.
Kalau baca-baca dari teori-teori
yang ada kayaknya mudah. Pas menjalani,, ehmm perlu banyak pembelajaran
didalamnya (dengar baby dunstan language)… Baby Dunstan Language suatu metode
yang menterjemahkan bahasa bayi, penelitian ini dilakukan dengan merekam suara
dari 1000 bayi yang berasal dari ras, suku dan negara manapun. Hasilnya,
terdapat lima kata yang terkenal oleh bahasa bayi untuk berkomunikasi dengan
orang dewasa.
Neh ( Lapar)
Kata ini agak mirip dengan “heh”
dan “eh”. Bunda harus lebih serius mendengarnya. Ini adalah sinyal lapar. Saat
bayi mengucapkan kata ini dan tak ada yang meresponnya, maka bayi akan menangis
keras-keras. (oya, saya pernah mendengar langsung kata-kata ini pada sepupu
saya yang berusia 8 bulan, suaranya jelas sekali… pertama saya mendengarnya
sangat senang apalagi pas diberi makan dia sangat lahap ^_^)
Owh (Mengantuk)
Kata ini lebih mudah didengar dan
dimengerti karena saat bayi mngucapkannya, mulut berbentuk bundar atau O. Ini
adalah tanda bahwa bayi sedang mengantuk.
Heh (tak nyaman)
Bayi yang mengucapkan kata ini
memiliki mimik yang berbeda dengan ucapan “neh”. Ini tanda bahwa ia sedang
dalam posisi tidak nyaman. Jadi, Bunda harus buru-buru membuatnya nyaman. Bila
tidak,sang bayi akan menangis
Eir (Suara gas dari bagian bawah)
Suara terdengar mirip dengan orang
yang bergumamatau grrrhhh”. Bila bayi mengucapkan ini segeralah memperbaiki
posisinya.
Eh (berSendawa)
Ucapan ini biasanya terdengar bila
ia selesai minum ASI atau perutnya sedang kosong. Semacam sinyal bayi masuk
angin. (saya beberapa kali mendengar ini pada bayi-bayi di panti)
Dengan pemahaman sejumlah kata-kata
yang biasa diucapkan saya bayi, maka Bunda segera menentukan langkah apa yang
harus diambil. Jangan membuat bayi terlalu lama menangis, karena saat menangis
bayi mengeluarkan hormon kortison yang berasal dari respon stres yang ia
rasakan. Hormon kortison yang berlebihan akan menganggu pembentukan sinanps
diantara sel-sel saraf. Bila stres berlebihan, dalam jangka waktu yang panjang
akan menganggu pertumbuhan dan perkembangan faktor mental dan intelektual
(kecerdasan) dari bayi.
Begitulah, bayi adalah mahluk yang
unik… berikut adalah 5 cara mudah
berkomunikasi dengan bayi. Walaupun tidak mudah, namun itu dapat dipelajari :
1. Bayi mungil senang bila orang dewasa berbicara
sangat dekat kepadanya. Karena mata mereka belum bisa berfokus terlalu jauh.
Sementara, pada bayi yang lebih besar akan ada manfaat dari melihat orangtuanya
berbicara pada mereka dan memperhatikan mulut yang bergerak.
2. Bayi suka bila wajah si pembicara menunjukan
ekspresi dan semakin kita banyak tersenyum, bayi akan semakin senang.
3. Bayi tampaknya lebih menyukai suara
pembicaraan bernada lebih tinggi dan disengaja. Seperti baby talk yang sudah lazim-gaya bicara ini dilakukan banyak orang
secara naluriah ssat mereka berbicara pada bayi langsung.
4. Begitu bayi sudah mengucapkan suara-suara,
Bunda bisa menirunya dan lihatlah apakah ia akan melakukan hal yang sama. Ini
membuat bayi berlatih membuat suara dan menunjukan padanya bagaimana cara
ercakap-cakap.
5.
Berbicaralah lantang kepada bayi mengenai apa
yang sedang bunda lakukan juga merupakan cara baik untuk mengajarinya berbahasa.
Pada usia sekitar 9 bulan, ia akan juga senang melihat-lihat buku-buku sederhana
sementara bunda menceritakan gambar-gambarnya.
Jatinangor, 2012
Memahamimu, mempelajari bahasa cintamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar