Tak terasa ya,,, Bulan Ramadhan sebentar lagi tiba, hayu manfaatkan moment ini untuk mengajarkan anak tentang makna bulan penuh berkah ini. Rasulullah saw selalu memberi kabar gembira dengan kedatangan bulan Ramadhan kepada umat Islam. Beliau bersabda,
“Telah datang kepada kamu syahr al-mubarak (bulan yang diberkahi).
Diwajibkan kamu berpuasa padanya. Pada bulan tersebut pintu-pintu surga
dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, syaithan-syaithan dibelenggu.
Padanya juga terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan,
barang siapa yang terhalang pada malam tersebut, maka ia telah terhalang
dari kebaikan tersebut.” (HR. Ahmad, An Nasaa’i, dan Baihaqi)
Beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengajak anak bergembira menyambut ramadhan :
1.Bercerita Tentang Keutamaan Ramadhan
Bercerita dapat dijadikan cara membangun antusiasme anak menyambut
Ramadhan. Kita bisa menceritakan kisah-kisah luar biasa yang terjadi di
bulan Ramadhan. Misalnya, kisah hebat tentang kemenangan umat Islam pada
saat perang badar. Dimana kemenangan tersebut diraih pada saat pasukan
kaum Muslimin tengah menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Selain kisah
bersejarah di masa Rasulullah dan para sahabat, kita juga bisa
menceritakan pengalaman puasa yang menyenangkan pada masa kecil dulu.
Dengan demikian, pelan-pelan anak-anak dapat menerjemahkan sendiri
keindahan bulan Ramadhan dari kisah yang kita ceritakan. Sehingga saat
Ramadhan tiba, bangunan keindahan Ramadhan menjadi utuh dan hadir dalam
kesehariannya.
2.Membersihkan Rumah
Berikan pemahaman kepada anak bahwa Ramadhan adalah bulan istimewa yang
Allah berikan kepada umat Islam untuk membersihkan dirinya dari dosa.
Maka, sebelum kita membersihkan diri dari dosa-dosa, ada baiknya kita
membersihkan rumah dari segala debu dan kotoran terlebih dahulu.
Kita bisa membagi tugas pada seluruh anggota keluarga. Misalnya, sang
ayah dan anak laki-laki mendapat tugas membersihkan halaman dan ruang
tamu. Sementara ibu dan anak perempuan membersihkan kamar mandi dan
dapur. Kita juga bisa mengajak anak-anak mengubah tata letak ruangan
agar tercipta suasana baru yang menyenangkan.
3.Membuat Hiasan Bertema Ramadhan
Menggiring anak ke dalam keriangan suasana Ramadhan bisa juga dilakukan
dengan cara membuat hiasan-hiasan dinding atau poster bertema puasa.
Hiasan-hiasan itu bisa berupa gambar atau tulisan yang dapat
menyemangati anak untuk berpuasa. Misalnya, “Hari Gini Nggak Puasa?
Lebay Ah!” .
Bisa juga membuat
Cergam Dinding Ramadhan yg pembuatannya banyak melibatkan kegiatan
tempel-menempel, Cergam Dinding Ramadhan ini cara buatnya simpel :
gambar-gunting-tempel..
Bahan yg perlu disiapkan:
1. Kardus
2. Kertas brosur, kalender, leaflet, katalog dll (yang sudah tdk terpakai)
3. Kertas warna-warni
4. Peralatan pendukung: gunting, lem, pulpen/pensil
Langkah-langkah pembuatan:
1. Diawali dengan menggambar sketsa diatas kertas putih, sbg contoh: ambil, gambar pada panel : buka puasa/latar belakang buah semangka.
(foto 1/paling kiri atas).
2. Selanjutnya, Dimulai dengan menggunting sketsa menjadi beberapa
potongan-potongan pola. (pola tangan, wajah, rambut, baju, jilbab dll).
Kemudian dari potongan pola tersebut kita jiplak diatas kertas yg
bermotif berwarna (kertas brosur2/kalender). Kegiatan ini sangat
menyenangkan karena di tahap inilah kita menentukan pilihan warna/motif
pada potongan baju, sarung, wajah seseorang, angota tubuh, jilbab serta
properti lain yg tampak pd cergam tersebut. Kemudian kita potong2
(tampak pd foto ke 2/tengah atas)
3. Satukan potongan2
tersebut, dan jadilah sebuah gambar yg menyatu, kemudian tempel pada
latar belakang yang sudah disiapkan. untuk latar belakangnya saya
meggunakan kertas warna-warni (kertas origami) karna susah mencari
kertas bekas berwarna polos yang lebar. Saya pilih tema buah-buahan,
biar lebih menarik dan anak semakin suka. Caranya sederhana, gambar
bentuk buah sesuai yang kita inginkan, kemudian gunting.
Cara yang
sama juga dilakukan untuk panel2 gmbar yg lain (panel apel: bangun
sahur, panel lemon: tadarusan dll), bisa dilihat difoto2 pd baris ke
dua.
4. Untuk pembuatan huruf, caranya hampir sama bisa dilihat
di foto baris yg bawah, namun lebih sederhana karena kita tidak perlu
membuat sketsa, langsung saja tulis huruf diatas kertas dgn motif yg
kita inginkan. Kemudian gunting, dan satukan dengan huruf-huruf lain
hingga membentuk kata. Tempel diatas kertas putih. Kemudian gunting
mengikuti alur huruf, sisakan sedikit sebagai bingkai.
5.
Tahapan terahir adalah menggunting kardus menyerupai bentuk masjid dan kita susun panel-panelnya beserta tulisan
“Happy Ramadhan” hingga membentuk sebuah rangkaian cerita bergambar.
Seperti tampak pada foto yang paling besar. Jangan lupa sertakan pula
tulisan/dialog pada setiap panel untuk menerangkan isi cerita.
6. Jangan lupa libatkan anak dalam pembuatan karya kita.
4.Buat Target Pencapaian Ibadah Ramadhan Berikut Hadiahnya
Untuk menyemangati, tak ada salahnya kita membuat lembar capaian
prestasi yang menunjukkan kesungguhan seluruh anggota keluarga
menjalankan puasa dan ibadah lainnya di bulan Ramadhan. Buat dalam
bentuk tabel dan tandai dengan tanda bintang untuk setiap prestasi yang
dicapai anggota keluarga.
Misalnya, tabel puasa, tabel shalat lima waktu, tabel shalat tarawih, tabel tadarus, tabel sedekah, dan lainnya.
Jangan lupa, siapkan hadiah yang akan diberikan untuk setiap prestasi
yang dicapai anak. Akan lebih baik jika hadiah tersebut disertai dengan
penjelasan bahwa hadiah dari Allah jauh lebih penting kita dapatkan,
yakni keridhaan dan kasih sayang-Nya.
5.Dimulai dengan Puasa Sunnah
Agar anak tidak kaget, baik secara fisik maupun mental, latihlah mereka
dengan puasa sunnah di luar bulan Ramadhan. Terutama di bulan Rajab dan
sya’ban. Sebagaimana Rasulullah saw puasa di bulan Rajab dan Sya’ban
sebelum memasuki Ramadhan.
6.Dimulai Sejak Dini
Bisa karena biasa. Ungkapan tersebut benar adanya jika diterapkan dalam
hal berlatih ibadah untuk anak-anak kita. Sebagaimana menanamkan
kebiasaan baik, perilaku dan akhlaq yang baik, menanamkan ketaatan dalam
ibadah, termasuk berpuasa di bulan Ramadhan sejak kecil mutlak
dilakukan oleh para orang tua.
Dalam menjalankan tugas mendidik anak-anaknya, orang tua memang kerap
menghadapi dilema saat harus mengajari anak mereka berpuasa. Keinginan
untuk melatih anak-anak beribadah sejak dini sering menghadapi benturan
ketidak setujuan. Baik itu dari orang tua, mertua, bahkan dari para
kerabat yang sering menganggap kita terlalu tega memaksa anak-anak
berpuasa.
Sementara, melatih anak beribadah memang harus dilakukan sedini mungkin.
Jangankan soal ibadah, Rasulullah saw telah mengajarkan akhlaq dan
etika kepada anak-anak yang masih belia. Seperti yang tergambar dalam
hadits yang diriwayatkan Muslim berikut ini. Dalam suatu kesempatan
makan bersama anak kecil beliau bersabda,
“Wahai anakku, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kanan, dan makanlah yang dekat terlebih dulu.”
Namun, soal puasa memang agak riskan, mengingat ibadah ini melibatkan
fisik secara dominan. Abdullah Nashih Ulwan dalam bukunya Tarbiyatul
Aulad fil Islam mengatakan, perintah mengajar shalat dapat disamakan
dengan ibadah lainnya, seperti shaum dan haji bila mampu.
Rasulullah saw, dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Daud dan
Tirmidzi menyuruh kita untuk memerintahkan anak-anak kita shalat pada
usia tujuh tahun. Dan memukulnya apabila mereka tak mau shalat pada usia
sepuluh tahun.
Tapi, sebagai orang tua kita tentu paham betul kondisi anak-anak kita.
Di usia berapa dia sanggup berpuasa, dalam jangka waktu berapa lama dia
mampu menjalaninya, orang tua, terutama ibulah yang mampu membacanya.
Yakinkan pasangan, orang tua, mertua, atau anggota keluarga lain yang
tak setuju dengan latihan puasa pada anak kita, bahwa manfaat melatih
anak puasa sejak dini sangat banyak. Diantaranya, melatih anak untuk
takut pada Allah. Dengan puasa ia dilatih untuk merasa selalu diawasi
oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Selain itu, dengan puasa anak terlatih
untuk meredam keinginannya yang berujung pada pembentukan sikap sabar,
ikhlas, serta menghindarkannya dari sikap konsumtif.
(Happy Ramadhan ^_^.... Kapan ya bunda bisa merasakan moment seperti ini bersamamu cinta? Jadi kangen anak ku... Loh... hahaha )
Sumber disini dan disini... hehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar