Aku takut kehilanganmu... sangat takut.. masih banyak moment di dunia ini yang ingin ku lewatkan bersamamu.. Kau bilang "sepertinya mama akan segera pulang?" ku jawab "mungkin saja ayuk duluan yang pulang..." kami sama-sama terdiam, sedang merenungi kata-kata pulang yang terucap dibibir kami, lalu ku tersadar.. ku katakan padanya " Siapapun yang duluan pulang.. itu adalah takdir Allah yang tertulis di Lauh mahfuz semua tentang episode hidup ayuk dan mama sudah tercatat rapi disana... toh mama dulu atau ayuk dulu yang pulang adalah kehendak Allah,, maka bagaimana kita mempersiapkan bekal kita untuk pulang..". Ada sekat di rongga dadaku saat mengatakan itu, jujur aku takut kehilangannya, perempuan terindah yang ku miliki di dunia.... sahabat setia saat laraku dan tawaku bisa tercurah bersamanya, penasehatku saat aku lemah atau butuh penegasan saat hatiku bimbang dan sosok ibu yang tak pernah lelah berdoa atas anak-anak yang dicintainya.
Kusadari bahwa kita hidup didunia hanya sementara, kita semua hanya titipan Allah, kita didunia ini hanya sedang transit saja mempersiapkan bekal kita agar bisa di bawa kekampung akherat nanti... "Mama, siapapun yang duluan pulang diantara kita berdua.. ku berdoa agar Allah mengumpulkan keluarga kita di SurgaNya... aamiin".
Ya Allah,,,, panjangkan umur orang tuaku, berkahi usianya, berikan kesehatan untuk mereka, jadikan keluarga mereka sakinah ma wadda wa rahmah, datangkan rejeki yang halal pada setiap langkah perjuangannya, selalu dekap mereka dalam cahaya cintaMu...
"Mama.. ayuk ingin mama menemani moment terindah dalam hidup ayuk.. saat nanti ayuk jadi istri ingin ada petuah indah terucap dari mama, saat nanti ayuk jadi bunda ingin pengajaran dan nasehat indah dari mama, saat nanti menemani ayuk melihat cucu mama tumbuh dewasa, bahkan saat mama dipanggil buyut oleh cicit mama... Selalu mencintaimu mama... tentang mimpi-mimpi yang ingin kita rajut.. Selalu menyayangimu mama.. selalu..."..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar