Sapaku pada hati
Yang sedari tadi gerimis
Menemani hari-hari
: ia jawab TIDAK
Jadi apa?
:ia jawab aku sedang patah hati
Mengapa?
Karena aku tak bisa kelola rasaku
Hingga setan mampu menusuk-nusuk nalarku
Dan kini ia tertawa dan berlalu
Menghempasku dalam nokhtah kehampaan
Lalu?
Aku mencoba bangkit
Dari gemerlap cinta palsu
Yang ku ukir sederhana
Pada sosok yang fana
Ku hapus bayangnya
Ia hilang
Tapi?
Memang tak mudah
Hanya saja
Sang Maha Cinta
Tlah genggam tanganku
Dan menyapa
“akanKu ganti dengan yang lebih baik?”
JanjiNya padaku
Jatinangor, 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar