Ku merasa terhenyak dengan obrolan kamar atas itu.. terasa ada godam kuat yang memukul hati dan rasaku.. ahhh, begitukah kalian menanggapi perasaan seorang perempuan dengan tawa serta candaan yang melukai hati.. aku perempuan dan aku tau pasti apa yang ia rasakan bila ia tau apa yang kalian perbincangkan.. ahhh sakit... sangat sakit...
Salahkah ia dengan rasa itu,, ku tau itu tak salah, rasa yang tercipta adalah fitrah dan setiap manusia diduniapun pasti merasakannya... bagaimana seorang fatimah bisa memendamnya hingga setanpun tak tau rasa itu.. hanya Allah dan Rasulnya yang tau...
Salahkah ia mengungkapkannya dan mengajukan untuk bisa bersatu dalam mahligai yang suci, ku tau itu tak salah.. seperti Khadijah dengan keberanianya menyatakan cinta pada Pria yang paling agung di dunia...
Adakah yang salah...? ahhh, ternyata ada... kau salah saudariku.. kau salah menceritakannya,, kau ceritakan rasa yang kau miliki pada orang yang tak tepat.. bahkan rasamu buatnya bukan suatu yang suci tapi jadi candaan ringan yang mengiurkan... kau salah menyusun kata atas segala yang terekspresikan dan kau salah mengambil sikap atas semua yang terjadi... Memang bukan hakku,, untuk mengatakan bahwa dirimu salah tapi hatiku sakit dengan apa yang mereka katakan tentangmu..
Bagai cambuk yang melibas hatiku.. ahhh, mengintropeksi diri dalam bertindak, mengekspresikan rasa, berkata... aku yang hina dengan segala kealpaan, aku yang lalai atas waktu yang terlewati, aku yang luka bila aku tak pandai menyembunyikan rasa, cukup Ia dan aku yang tau....
Bila cinta telah singgah dihatiku
aku jadi keluh
kadang romansanya tak bisa ku nalarkan dalam fikirku
kadang percikannya sulit ku tenangkan dalam batinku
Baitnya tersusun indah
hingga lantunanya menembus cakrawala
bisikannya syahdukan jiwa
Batasnya Sang Pemilik Cinta...
Walau tlah kudesak ia untuk diam
tapi ia tetap menyeruakan suara berbisik yang merisaukan
Walau tlah kukunci ia dengan rapat
tapi tetap ada celah yang membuat bayangnya mengintip kesyahduan
Aah, entahlah... aku tak cukup pandai dengan persoalan ini.. biar jadi bahan pembelajaran dan intropeksi diri tapi yang jelas inginku hantam mereka satu-satu dengan sedikit kata yang dapat jadi sarana perbaikan.. agar mereka tau tak pantas dengan ucapan yang tlah keluar dan rasa yang tercipta itu bentuk kewajaran.. kututup bait kata yang tak menentu ini dengan sepucuk doa agar engkau saudariku diberi ketenangan dan keberkahan atas rasa yang tercipta serta mendapatkan jalan yang terbaik untuk mengekspresikannya.. Bila ia tak mencintaimu ada Allah yang selalu mencintaimu.. selalu.. dan selamanya....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar