Selasa, 04 Desember 2012

Skenario Kematian



“Ya Rabb, aku sedang memikirkan posisiku kelak di akherat.Mungkinkah aku berdampingan dengan Khadijah ummul mukminin? Atau Aisyah yang hafal 3500 hadist, atau Ummu Sulaim yang sabar, atau Asma yang pandai menyiapkan kendaraan perang suami dan menyemangati puteranya untuk berjihad… Ya Rabb, tolong beri kekuatan agar bisa berbincang dengan mereka kelak di taman firdaus” –Almarhumah ustadazah Yoyoh Yusroh-

“Innalillahi wa innna ilaihi raji’un”. Kata yang keluar saat kita kehilangan sesuatu, termasuk kematian… Dan saya yakin kematian adalah suatu kepastian dan pasti akan terjadi… karena pada hakekatnya dunia ini hanya sebuah permainan dan kampung akherat adalah tempat tinggal kita yang kekal…. Namun terkadang kita lupa, seakan dunia ini akan selamanya, kita sering lupa mempersiapkan kematian itu, padahal kita diperlihatkan daun-daun yang berguguran, berita tentang kematian, dan tinggal menunggu giliran kita, karena malaikat izroil tidak pernah akan salah mengambil ruh seseorang … Ya Allah, seperti apa hamba akan diambil, dimana, dan bagaimana… Bila mengingat dosa yang menumpuk rasanya hamba tak sanggup pulang,,, tapi hamba yakin bahwa rahmatMu sangat luas… ehmmm saya harap masih tetap diberi kekuatan untuk tetap istiqomah sampai akhir…

Bulan-bulan terakhir sering mendengar orang meninggal… dari yang muda ampe yang tua…. Mendengar kematian ukhti di Undip, semoga meninggalnya adalah bentuk kesyahidan karena sedang menutut ilmu Allah, mendengar kematian seorang anak kecil yang tertabrak truck saat sedang bermain, mendengar kematian seorang keponakan teman yang meninggal di dalam bus yang sepertinya karena keracunan, ingat kematian atok hasan karena sakitnya, tentang kematian saudara muslim yang syahid di Palestina sana, cerita tentang kematian yang tak menyusahkan, dan banyak model menjelang kematian yang khusunul khotimah ampe su’ul khotimah… Allah, bagaimana posisi saya nanti? Dan seperti apa saya akan diambil? Semoga sebaik-baiknya kematian… Karena kematian itu menyakitkan bahkan Rosulullah merasakan sakit yang luar biasa saat ruh itu dicabut dari jiwanya, bahkan Bunda Mariyam atas izin Allah dapat bercerita pada Nabi Isa as, bahwa sampai kuburpun masih merasakan sakitnya kematian… Bagaimana dengan saya? yang penuh linangan dosa…. ? hanya Allah saja….

“Sudahkah sampai kepadamu berita tentang (hari kiamat)? Pada hari itu banyak wajah yang tertunduk hina, (karena) bekerja keras lagi kepayahan, Mereka memasuki api yang sangat panas(neraka), diberi minum dari sumber mata air yang sangat panas, tidak ada makanan bagi mereka selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukan dan tidak menghilangkan lapar, pada hari itu banyak (pula) wajah yang berser-seri, merasa senang karena usahanya (sendiri), (mereka) dalam surga yang tinggi, di sana (kamu) tidak mendengar perkataan yang tak berguna, Di sana ada mata air yang mengalir. Di sana ada dipan-dipan yang ditinggikan, dan gelas-gelas yang tersedia (didekatnya), dan bantal-bantal sandaran yang tersusun, dan permadani-permadani yang terhampar.” ( QS Al-Gasyiyah,1-16)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar