Jumat, 03 Mei 2013

Kemarin...

Bismillah,
Pagi Ceria...
Sekarang sudah pukul 07.19 tapi udara jatinangor masih terasa dingin, matahari sudah muncul dengan sempurna tidak lagi malu-malu pada dunia, suara burung menambah semarak pagi ini.. Wuahhh.. Nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan?

Hari ini ada 2 undangan pernikahan.. Bulan Mei ini dipadati oleh berita bahagia dari para sahabat,, Barakallah semoga menjadi keluarga sakinah ma wadda wa rahmah. Jadi keingetan kemarin, pertanyaan seorang akhwat kepada saya saat mengisi keputrian di sebuah fakultas di kampus saya. Tema keputrian  "Peran Perempuan dalam Pendidikan" memang setengah materi saya masukan peran perempuan/ibu sebagai pendidik generasi peradaban.. diakhir sesi saya katakan bahwa mendidik anak itu, kita tidak bisa sendiri tapi kita memerlukan pasangan yang mendukung langkah kita mendidikan anak-anak yang baik, jadi jangan asal milih pasangan. Lalu pada sesi tanya jawab ada akhwat yang masih unyu-unyu naya gini "teteh, dimana kita bisa dapat laki-laki yang baik? dan bagaimana cara mendapat laki-laki yang baik?" zengzeng mendengar pertanyaan tersebut, saya senyum-senyum dan dalam hati berkata "lah... saya juga masih meraba dan saya belom menikah jadi gmana ya..". Lalu saya jawab pertanyaan itu " Laki-laki yang baik itu berada ditempat yang baik, bersama orang-orang yang baik.. karena saat kamu ingin tau karakter seseorang lihatlah sahabatnya.. Laki-laki yang baik akan datang padamu dengan cara yang baik, dia ga akan mengajak kamu pacaran tapi mengajak kamu menikah.. ngajak nikahnya ga hanya sekedar pemanis dibibir saja atau ta'arufan ala pacaran tapi datang ke ayah kamu secara baik-baik.. Laki-laki yang baik itu dekat dengan TuhanNya, dan sering ditemukan dirumah TuhanNya pada waktu-waktunya atau yang lainnya. bagaimana mendapat laki-laki yang baik? jadilah perempuan yang baik, karena laki-laki yang baik akan berpasangan dengan perempuan yang baik.. sendal boleh tertukar dek, klau tulang rusuk tidak akan... ".

Si akhwat ini senyum-senyum sendiri.. hehe.. saya juga ikut senyum.. Lalu ada yang bertanya lagi "teteh, Gmana dengan perempuan baik yang dapat laki-laki yang ga baik...?" saya bingung.. saya katakan pada mereka "lah.. bukannya tema materi hari ini tentang pendidikan ya.. kok diakhir-akhir pertanyaannya kayak gini ya..? mereka senyum-senyum dan ada seorang akhwat yang nyeletuk " ga pa2 teh.. sama-sama pendidikankan... hehe! " ehmmmm.. lalu saya jawab "Ya takdir Allah dan Rencana serta keputusan Allah itu indah tak ada cacat dan di design terbaik untuk setiap hambaNya.. Akhwat seperti apapun posisi kita, kita bisa menjadi perempuan mulia dan bergurulah pada perempuan mulia... Kita telah diberi contoh sosok perempuan mulia yang memiliki kondisi berbeda... Belajar kemuliaan dari Khadijah.. ia mulia, dampingi pria yang mulia serta Allah anugerah kecukupan harta.. bagaimana dengan segala nikmat yang Allah berikan pada Khadijah menjadi istri yang soleha, dermawan, mendukung dakwah suaminya, dan mengorbankan yang ia punyai demi perjuangan dakwah..". Belajar kemuliaan dari Fatimah.. ia mulia, dampingi pria yang mulia serta Allah beri ujian berupa kesempitan harta. tapi Fatimah tetap menjadi istri yang soleha,, bersyukur dengan rejeki yang dibawa suami dan tetap berjuang dalam dakwah ini. Akhwat tau, mengapa banyak perempuan masuk neraka? karena banyak perempuan yang tidak bersyukur dengan rejeki yang dibawa suaminya." Tiba-tiba ada yang nyeletuk "ada uang abang disayang ga ada uang abang ditendang" saya hanya tersenyum sembari melanjutkan perkataan saya "Belajarlah Kemuliaan dari Asiah.. ia mulia, dampingi pria yang dimurkaiNya.. Berat bagi Asiah dampingi pria sekaliber Firaun... tapi Asiah tetap mulia dan teguh pada imannya bahkan berdoa ingin dibangunkan istana yang indah di Surga Allah. Belajatrlah kemuliaan dari Mariyam, ia mulia dengan menjaga kesuciannya.. Jodoh itu Allah yang atur kita tidak tau apakah Allah menyiapkan jodoh kita ada di dunia dan akherat atau hanya di akherat saja. yang terakhir Belajarlah kemuliaan dari Hajar, ia mulia dan dampingi pria mulia.. dalam kondisi tak hanya sendiri, ia dihati suaminya tapi ada yang lain. Bagaimana hajar ditinggal sendiri bersama ismail yang masih merah oleh Ibrahim di daerah yang sepi, gersang dan tak ada mata air.. Bila Hajar tak ikhlas, tak ingat Allah, Ber su'uzon bahwa Ibrahim meninggalkannya karena hanya ingin bersama istri pertamanya Sarah.. kita tak akan merasakan nikmatnya air zam-zam atau tak ada yang namanya sa'i. "

MasyaAllah... saya sebenarnya sedang menasehati diri saya sendiri..." Ya Rabb, jadikanlah kami hambaMu yang Soleha, yang akan dampingi pria yang Soleh, yang akan lahirkan generasi yang soleh dan soleha.. Aamiin :') "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar