Dialog antara ibu dan anaknya
ketika mulai beranjak dewasa….
Anak :Dulu Ummi ingin dicintai seperti apa?
Ummi :Ummi ingin cinta yang lain dari biasanya. Ummi ingin dicintai
dengan sederhana, Nak.
Anak :Seperti apa cinta sederhana itu ummi?
Ummi :Ummi ingin lelaki mencintai ummi dengan kesahajaan, namun kaya
hati.
Anak :Aku makin bingung ummi, seperti apa itu?
Ummi :Ummi tak butuh kilau permata, jika itu akan menyilaukan pandangan
ummi dari melihat keagungan Allah.
Anak :Ummi tak ingin kaya?
Ummi :Kaya harta bukan satu-satunya sumber kebahagiaan. Yang membuat
ummi kaya adalah cinta sederhana berupa kecintaan karena cita-cita mulia
peradaban!
Anak :Murah sekali harganya Ummi?
Ummi :Murah harganya, namun mahal kemuliaannya, tinggi harganya di mata
penduduk langit.
Anak :Wah, hebat. Kekalkah cinta seperti itu?
Ummi :Tentu saja, kekal cintanya hingga menembus dua dimensi hidup;
dunia dan surga…
Anak :Lelaki seperti apa yang ummi izinkan hidup dengan ummi?
Ummi :Tak sembarangan orang ummi izinkan untuk bersanding hidup dengan
ummi. Karena ia harus memiliki cita-cita untuk hidup tak untuk dirinya sendiri.
Anak :Hidup bukan untuk diri sendiri itu apa Ummi ?
Ummi :Sulit sekali mencari lelaki seperti itu, Nak. Begitu banyak
laki-laki yang memiliki mahar batu rubi, permata, dan perhiasannya datang pada
ummi, bagai mencari jerami di tumpukan jarum.
Anak :Lalu akhirnya lelaki mana yang ummi pilih?
Ummi :Yang ummi pilih hanyalah lelaki yang datang dengan sederhana.
Namun kaya impiannya akan surga. Karena jika kaya impiannya akan surga. Dunia
yang berlimpah akan datang dengan sendirinya…
Anak :Wah, indah sekali, aku juga ingin dicintai seperti itu ummi.
Ummi :Berusahalah menjadi wanita terbaik dan berdoalah. Jika kita
mengindahkan diri, maka Allah akan mengindahkan lelaki yang datang padamu.
Anak :Baik ummi, mulai saat ini aku akan memperbaiki diri supaya bisa
dicintai oleh lelaki peradaban.
Tulisan Melly Raharjo dalam buku
“Ajari Anakmu Cinta”
( Mencintaimu, kita memang satu... tapi dari cinta kita tersebar cinta bagi sesama... Tebar manfaat, berbagi kasih pada seluruh mahluknya dari rumah cinta kita... " (Cahaya itu) di rumah-rumah yang disana telah diperintahkan Allah untuk memuliakan dan menyebut namaNya, di sana bertasbih (menyucikan) namaNya pada waktu pagi dan petang (QS An Nur : 36 ) )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar