Jumat, 01 Maret 2013

Anak-anak Terbuang





Bagaimana perasaanmu saat melihat anak-anak dipinggiran jalan membawa mangkok kecil atau bungkus plastik bekas permen? sambil menegadahkan tangan meminta sedikit uang. Sedihkah atau ada perasaan jijik yang tercipta karena tampang kumal yang mereka tampilkan dan ada lelehan ingus dihidungnya. Jawablah dengan hatimu… mungkin kau akan mengusirnya atau memberikan uang agar mereka segera pergi atau sembari memberikan uang kau doakan dia dalam hatimu agar nanti dia tumbuh menjadi anak yang soleh, sehat, cerdas,  dan bisa keluar dari jalanan panas.


Tak pernah mereka ingin memilih tinggal dijalanan bertemankan deru kendaraan dan asapnya, hinggar minggar kata-kata yang tak pantas didengar atau gaya hidup yang semerautan. Mungkin mereka tak tau pada rahim siapa mereka dititipkan, karakter keluarga seperti apa yang akan mendidik mereka, bahkan mereka pun tak tau apa alasan mereka menjadi anak-anak terbuang. Perih, apalagi melihat diri ini yang belum menjadi suatu solusi. Anak-anak yang harusnya miliki impian dan harapan hanya dapat ber-angan makan pada kolong-kolong jembatan.

Kadang fikiran nakal itu bermain, mereka ada dijalan ya sudah, itu adalah hidup yang harus mereka jalani. Tawa yang mereka rasakan, tangisan sedih karena pukulan atau kelaparan, kosongnya diri akan impian, bahkan perlakuan biadab yang melucuti organ dalam mereka satu-satu adalah hal biasa karena bagian skenario kehidupan. Itu Takdir yang berlaku pada mereka, toh pada kenyataan Allah telah menitipkan rejeki masing-masing pada hambaNya. Ya, kita lihat saja dan jadikan pembelajaran, aahhhh tapi tak bisa seperti itu, apakah kita tak mau tangan kita menjadi salah satu media Allah untuk menaikan derajat mereka,.. Aku hanya berandai-andai bisa menjadi solusi, mungkin nanti dan aku dapat hapus air mata mereka… Hal kecil yang bisa kulakukan sekarang hanya bisa bermain pada zona hati, mendoakan mereka yang tak bisa kusentuh agar Allah hadirkan hati-hati yang tulus untuk merangkul mereka dengan harapan dan kasih sayang.

Seorang teman pernah bercerita “mereka, miskin impian marina, bahkan bermimpipun mereka takut…” bayangkan kanak-kanak yang berada di bangku-bangku sekolah bermimpi menjadi dokter, presiden, polisi atau atribut-atribut wah dunia lainnya. Sedangkan mereka, Kau tau cita-cita mereka apa? Tukang koran, tukang ojeg dan lebih sedih lagi impiannya sangat sederhana “mau makan enak”.  Bahkan bermimpi untuk sekolahpun mereka takut walau mereka ditawari untuk sekolah gratis. Kadang ada curiga dihati kecil mereka, karena banyak orang yang datang hanya janji saja tak pernah mewujudkannya. Aku rasa itu luka..

Tapi kuyakin Allah telah titipkan banyak cahaya untuk menerangi mereka dengan cara yang kutahu atau tersembunyi dan hanya jadi rahasiaNya. Allah pasti telah menciptakan pahlawan-pahlawan untuk mereka seperti Istri Rasulullah Zainab binti Khuzaimah, ibunya orang-orang miskin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar