Rabu, 13 Februari 2013

Nasehat Cinta, saat si Kecil Sakit

“ Bunda, kaki kak fatih berdarah?” teriak aisyah sambil menunjuk ke arah kakaknya yang sedang menangis. Fatih terjatuh saat ia sedang bermain kejar-kejaran dengan adiknya. Dia sangat sedih, menyesal, dan ketakutan sembari melihat kakinya yang terluka. Kemudian saya mendekatinya dan berkata “ Fatih, sini ikut bunda nak?” sambil memapah dan memeluknya dengan lembut. Lalu saya bisikan padanya “ tenang cinta, Allah akan beri kesembuhan” kemudian fatih jawab menganggukkan kepala.


Saat Fatih dalam pengobatan, sambil membersihkan luka dikepalanya dengan air hangat saya sampaikan kisah Abu Bakar Ash Shidiq yang bagian tubuhnya terkena gigitan serangga karena melindungi Nabi Muhammad Shalallahu'alaihi wassalam saat menutupi lubang-lubang binatang di gua tsur. Kemudian saat Nabi mengetahui bahwa Abu Bakar terluka, beliau katakan “Apa yang terjadi denganmu wahai Abu Bakar ?”, Abu Bakar menjawab “Demi ayah dan ibuku menjadi jaminanmu, aku digigit binatang.” Rasulullah Shalallahu'alaihi wassalam meludahi bagian yang digigit serangga sehingga hilang rasa sakitnya.

Setelah itu saya minta fatih  menempelkan ludahnya di bagian yang terluka. Sambil menempelkan air ludahnya saya sampaikan “dahulu ada sahabat Nabi yang menyembuhkan penyakit seorang Raja hanya dengan membaca Al Fatihah, kemudian Raja itu sembuh dari penyakitnya.” Sambil mengusap bagian yang terluka saya bacakan Al Fatihah dan saya katakan “karena semua penyakit itu Allah yang sembuhkan cinta, dan Allah akan sembuhkan luka fatih. Fatih percaya Allah akan sembuhkan ?” dia jawab dengan mengangguk tanda percaya.

Setelah luka di kepalanya sudah membaik yaitu atas izin Allah rasa sakit sudah berkurang, kemudian saya tanya “sudah enakan cinta ?”, Fatih menjawab “udah”. Dan inilah momentum itu, saya katakan “Subhanallah. tuh kan benarkan, Allah langsung sembuhkan luka fatih.”dan saat itu fatih tersenyum seakan dia bersyukur dan berbahagia bahwa Allah bersamanya.

Kejadian semacam ini akan banyak kita temukan saat berinteraksi kepada anak-anak. Kepala terbentur benda, kaki, tangan, dengkul berdarah karena terjatuh, pusing  atau mual-mual karena terlalu banyak makan, dan sebagainya. Dari semua peristiwa yang ditemukan saat mendidik mereka, yang menjadi perbedaan adalah cara atau sikap kita memanfaatkan momentum disetiap peristiwa. Saat kondisi sakit adalah momentum untuk orangtua memberikan nasihat  dan memberikan sentuhan iman kepada anak. Saat mengobati rasa sakitnya, menjaganya dan menemaninya saat terbaring, dan lain sebagainya.  Karena saat itulah hati-hati manusia menjadi lembut, Mudah menerima nasihat. Maka anakpun bisa lebih lembut lagi hatinya karena sakit. Betapa tidak, hati mereka masih dipenuhi dengan rasa kelembutan dan kesediaan untuk menerima nasihat.

Hal itupun yang dilakukan oleh Rasulullah Shalallahu'alaihi wassalam saat menjenguk seorang anak Yahudi yang sedang sakit. Anak itu biasa melayani Nabi Shalallahu'alaihi wassalam.

Beliau datang kerumahnya dan duduk disamping kepalanya. Rasulullah berkata kepadanya, “islamlah!” maka dia memandang ke arah ayahnya yang berada di dekatnya. Ayahnya berkata “ikutilah Abul Qasim ( yakni Rasulullah) !”. anak itupun menyatakan keislamannya, maka Rasulullah keluar bersabda, “Alhamdulillah, Allah telah menyelamatkannya dari api neraka.” (HR. Bukhari dari Anas)

Muhammad Ibnu Suwaid saat mengomentari hadits ini dalam bukunya Manhaj Tarbiyah Nabawiyah Lith Thifli, beliau menyatakan “Perhatikanlah ! bagaimana Rasulullah Shalallahu'alaihi wassalam. Mengajak anak Yahudi itu masuk Islam. Selama ini beliau tidak melakukannya padahal anak itu selalu melayani beliau. Baru ketika ada waktu yang tepat, yakni saat dia sakit beliau mengajaknya untuk masuk Islam.”

Subhanallah, beginilah Nabi Shalallahu'alaihi wassalam mengajari kepada kita untuk mencari waktu yang tepat dalam menasihati atau bahkan mengajak kebaikan kepada seorang anak. Bayangkan, seharusnya Nabi bisa saja menasihati atau mengajak anak itu masuk kedalam Agama Islam di kesehariannya. Namun Nabi memilih momentum saat anak itu sakit. ketika itulah hati manusia menjadi lembut dan hasilnya anak itu masuk Islam.

Banyak cara untuk memberikan nasihat kepada anak saat sakit, yang paling terpenting adalah nasihat itu keluar dari keimanan dan ketulusan orang tua dan rasakan hasilnya.

Cinta, Bunda mencintaimu hari ini, esok dan seterusnya..
Bunda, harus banyak belajar nak.. banyak sekali…
Semoga Allah mempertemukan kita ya cinta
Allah, terima kasih atas nikmat ini
Bahwa Kau tlah titipkan rahim ditubuhku,
Bahwa Kau berikan aku kesadaran nikmat menuntut ilmu,
Bahwa Kau berikan aku kesadaran untuk menjaga diri,
Bahwa Kau berikan aku kesadaran bahwa anak yang lahir dari rahimku nanti,
bukan milkiku tapi milikMu,
sebuah titipan yang harus ku jaga agar ia dapat tubuh menjadi generasi soleh soleha,
anak-anak peradaban yang akan mengagungkan namaMu
Bila Allah takdirkan bahwa aku tak bisa menjadi bunda,
Ini mungkin salah  satu bentuk cintaMu dan rencana indahMu,
Maka saksikan, Allah…
Hamba sedang memantaskan diri agar Surga ada ditelapak kaki hamba…
Peluk sayang bunda, untuk insan yang diridukan Penghuni Surga


Tidak ada komentar:

Posting Komentar