Manusia diciptakan (bersifat) tergesa-gesa. Kelak akan aku perlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan)Ku. Maka Jangalah kamu minta Aku menyegerakannya. (QS Al-Anbiya-37)
Kadang, disuatu titik kita sudah merasa letih untuk berjuang, terasa lelah melewati fase hidup ini. Terasa ujian terus menghimpit menyesakkan dada kita. Sakit... Perih... kadang membuat hati bertanya-tanya di mana Allah? Kapan ujian ini berakhir. Curhatan seorang teman tentang hidupnya, dia benar-benar gamang dalam hidup ini.. ia merasa Allah tuh ga adil pada dirinya. Dia yang shalat 5 waktu, dia yang baik, ga pernah jahat sama orang, selalu menolong. mengapa banyak sekali ujian yang datang kepadanya? terasa segala urusan itu sulit sekali sedangkan temannya yang lalai dalam shalat, suka melakukan maksiat.. Allah mudahkan jalannya dalam meraih kesuksesan dunia. Ia tidak terima dan berujung marah kepada Allah. Dia protes, kenapa Allah ga adil ? bentuk protesnya ialah dia meninggalkan shalat.
Dimulai dengan tidak shalat subuh, pertama-tama hatinya ga tenang ada rasa takut yang mengebu-gebu. tapi ada kata lain yang membuat ia tenang.." ga pa2 kan Allah dah jahat sama kamu, ini bentuk protes kamu ke Allah..". satu-satu shalat ditinggalkan hingga sama sekali dia tak shalat, ia merasa bahwa ini adalah hal biasa. tak ada masalah tapi disuatu titik dia merasakan kehampaan yang luar biasa. Rasa hampa yang melebihi rasa susah dan gelisah saat ia tetap shalat. Rasa hampa yang membuat ia tak tentu arah.. Ya, dia rindu pada suasana batin yang masih bertaut pada Allah.. Dan ia sadari Bahwa masalah yang menimpanya bukan Allah tidak mencintainya tapi masalah yang terjadi adalah titipan hikmah serta ujian yang menaikan derajat keimannya. Akhirnya dia kembali ke Shalat serta menanamkan dalam hati bahwa hanya Allah, serta sabar dan shalat adalah penenang diri saat beban dipundak ini terus bertumpuk.
Melodi kehidupan ini tak indah bila hidup kita tanpa ditempa dengan masalah.. tapi ingatlah, bahwa masalah yang kita hadapi sudah Allah takar dengan ukuran terbaik sesuai dengan kemampuan hambaNya. Hidup ini hanya sementara maka nikmati setiap fase yang ada.... Nikmati tiap detiknya untuk memperbaiki, nikmati tiap detiknya untuk melakukan hal yang bermanfaat.. ahhh, saya mengatakan ini sebenarnya sedang menasehati diri saya sendiri... terkadang saat saya khilaf, diri yang hina suka lupa dengan nikmat Allah.. rasanya ingin kabur dari fase yang membuat saya terjatuh padahal masalah yang saya alami tidaklah berat dibandingkan dengan masalah orang-orang yang diluaran sana.
Dan Saya sangat bersyukur, Bahwa Allah sangat mencintai saya.. dengan mengirimkan tegurannya dari mana saja. yang membuat saya kembali tersadar.. bahwa Allah maha pengasih lagi maha penyayang mengizinkan saya berada dalam barisan orang-orang yang selalu mengingatNya, mencintaiNya dan haus mengkaji ilmu-ilmuNya..
Biarlah hidup ini terus mengalir dengan skenarionya... sebagai manusia hanya mengusahakan yang terbaik.. terbaik dalam menyusun mimpi dunia akherat, terbaik menciptakan amalan-amalan yang bisa menyokong hidup, terbaik bermain dengan waktu agar mimpi kita terwujud.. Kita hanya memiliki pensil dan kertas.. tulis jalan hidup kita sebanyak mungkin biar Allah yang memegang penghapusnya karena Ia tau episode mana yang tak indah untuk hidup kita dan mengantikan dengan episode baru yang lebih indah.
Dalam fase apapun kita sekarang.. Nikmati.. Hayati.. dan Syukuri... Bahwa semua ini telah diatur sedemikian rupa oleh Allah.. Ya Rabb.. kuatkan kami dan istiqomahkan kami agar selalu dalam jalanMu..
(sedang mengingatkan diri.... )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar